Jakarta, Panjimas – Event terbesar olahraga paling digemari di penjuru dunia saat ini sedang berlangsung di Timur Tengah. Di Qatar tepatnya saat ini sedang berlangsung penyelenggaraan Piala Dunia 2022.
Piala Dunia di Qatar tahun 2022 benar-benar menyentak perhatian masyarakat internasional karena ada beberapa hal yang terjadi disana. Yang menarik adalah sikap tegas dari pemerintah dan rakyat Qatar yang meminta para peserta dan pengunjung agar menghormati budaya serta nilai- nilai luhur yang mereka junjung tinggi.
Pendakwah dan Motivator Nasional, Babeh Haikal Hasan pun turut memberikan komentar dan pendapatnya terhadap penyelenggaraan Piala Dunia Qatar 2022 tersebut.
“Paling tidak kita mencatat ada tiga hal yang diminta oleh tuan rumah untuk diperhatikan dan dihormati oleh semua pihak dan ini yang sangat menarik,” ujar Babeh Haikal pada media lewat pesan tertulisnya.
Yang pertama menurut Babeh adalah para peserta dan pengunjung piala dunia agar menghormati budaya masyarakat Qatar yang memandang LGBT sebagai sebuah perbuatan yang tidak bermoral.
Selanjutnya menurut Babeh lagi adalah agar para peserta dan pengunjung menghindari pembelian dan merayakan kemenangan timnya dengan minum-minuman keras.
“Nah selanjutnya juga agar para peserta dan pengunjung memakai pakaian yang sopan yang menutup bahu dan lutut dan kepada yang melanggar berpotensi diusir dari gedung-gedung pemerintah, pasar, dan kompleks-kompleks perbelanjaan, itu kan bagus dan beradab,” tandas Babeh lagi
Lebih lanjut menurut Babeh lagi adalah hal-hal seperti ini tentu jelas sangat patut kita apresiasi dan hormati karena tuan rumah tampak dengan jelas ingin menjaga budaya dan nilai-nilai luhur yang mereka miliki.
Karena mereka tidak mau dengan kehadiran pesta sepakbola dunia tersebut, akhlak dan moralitas dari warga bangsanya akan menjadi rusak.
Untuk itu kepada para peserta dan pengujung piala dunia di Qatar 2022 serta kepada masyarakat dunia kita minta agar bisa menghormati dan menjunjung tinggi budaya dan nilai-nilai luhur dari masyarakat Qatar.
“Tujuannya adalah supaya rakyat Qatar tetap bisa menjadi dirinya dan dengan kepribadiannya setelah pesta akbar bola dunia tersebut selesai,” pungkasnya.