Bekasi, Panjimas – Yayasan Baitul Maal (YBM) PLN bersama Jurnalis Filatropi Indonesia (Jufi) meresmikan renovasi sekolah dan sarana mandi, cuci, kakus (MCK) di Kampung Gaga, Muara Gembong, Bekasi, Jawa Barat. Renovasi sekolah dan pembangunan MCK yang memakan waktu satu bulan ini akhirnya terwujud.
Kepala Yayasan Madrasah Ibtidaiyah (MI) Nurul Huda, Ustaz Amirudin menyampaikan ucapan terima kasih kepada YBM PLN dan Jufi atas bantuan renovasi yang diberikan. Ia menyebutkan, dalam sejarah berdirinya MI Nurul Huda sejak tahun 1982, baru kali ini ada MCK di mana sebelumnya menumpang di rumah almarhum orang tua.
“Mengapa akses ke MCK di gembok, tujuannya bukan masyarakat umum tidak boleh mengakses, tetapi untuk menjaga kebersihan dan kenyamanannya di jam-jam sekolah. Gedung madrasah kami yang dua lokal di sana, atapnya kemarin sudah copot dan keramiknya pecah-pecah, alhamdulillah sekarang sudah dibenahi,” kata Ustaz Amir dalam keterangannya, Selasa (22/11/2022).
Lebih lanjut, ia mengatakan pendirian madrasah ini dalam rangka meningkatkan kecerdasan dan pendidikan masyarakat di wilayah pesisir. Menurut Ustaz Amir, rata-rata pendapatan masyarakat Muara Gembong dari hasil laut dan menjadi buruh serabutan.
“Alhamdulillah semua murid kita gratiskan (iuran), tidak dipungut biaya sepeser pun, bahkan seragam terkadang kita subsidi. Kami berikan motivasi kepada anak-anak bahwa kalian berhak merasakan pendidikan yang setara,” ujarnya.
Ia berharap kerja sama dengan YBM PLN dan Jufi dapat terus terjalin. “Pembentukan mental anak-anak kita perlu diperkuat, bagaimana orientasi kita kepada mereka harus terus di bangun agar anak-anak bisa bermanfaat untuk nusa, bangsa, dan negara,” tuturnya.
Pada kesempatan sama, Manajer Bidang Pendidikan YBM PLN, Danang Iswantoro menyampaikan bahwa donasi bantuan ini berasal dari zakat pegawai PLN se-Indonesia. Pemotongan 2,5 persen ini merupakan kebijakan direksi untuk seluruh pegawai.
“Dalam proses penyalurannya tentu harus memenuhi delapan asnaf, seperti fakir, miskin, ibnu sabil, dan seterusnya. Semoga bantuan tersebut bisa menjadi penyemangat bapak dan ibu sebagai kepanjangan tangan dalam menjalani proses pendidikan,” kata Danang.
Mengenai program YBM PLN, ia menjelaskan terbagi dalam lima pilar, yaitu pendidikan, ekonomi, sosial-kemanusiaan, dakwah, dan kesehatan. Dalam pilar pendidikan, misalnya ada sub program beasiswa, pembangunan sekolah dan madrasah. Kemudian bidang ekonomi pemberian modal usaha perorangan dan modal usaha kelompok.
“Bidang kemanusiaan, seperti gempa bumi di Cianjur ini kami harus turun cepat, termasuk banjir kemarin di Mamuju. Kemudian ada pilar dakwah, kami men-support para dai-dai di pedalaman dan daerah 3T,” ujar dia.
Pada pilar kesehatan, di antaranya dalam bentuk bantuan medikal check up, kesulitan di tanggung BPJS, dan sebagainya. “Semoga kerja sama ini dapat berkelanjutan dan menghasilkan anak-anak penghafal qur’an yang salih dan salihah,” katanya.