Yogyakarta, Panjimas – Kementerian Agama berkomitmen untuk memberikan afirmasi kepada para pembelajar Al-Qur’an.
Penegasan ini disampaikan Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kemenag Waryono Abdul Ghafur saat memberikan sambutan pada pembukaan Multaqa Ulama Al-Qur’an Nusantara di Pesantren Al-Munawwir Krapyak Yogyakarta, Selasa (15/11/2022).
“Alhamdulillah, kami memberi beasiswa untuk ustaz dan ustazah yang concern dan commit dengan pembelajaran Al-Qur’an,” ucapnya.
Tak hanya ustaz-ustazah, menurut Waryono, para santri yang hafal Al-Qur’an juga diberi beasiswa. “Ini adalah cara kita untuk memberikan penghargaan kepada anak-anak kita yang belajar Al-Qur’an,” tegasnya.
Waryono menilai, optimalisasi afirmasi terhadap pembelajar Al-Quran menjadi salah satu tugas dan pekerjaan rumah pihaknya ke depan. Sebab, peran ulama Al-Qur’an sangat penting dan mereka harus tetap dan terus menjadi pemandu masyarakat dan pesantren.
“Kami berkomitmen memberikan bantuan dan afirmasi kepada para pembelajar Al-Qur’an,” sebutnya.
Apalagi, lanjutnya, pembelajaran Al-Qur’an di Indonesia terbukti terus berkembang. Pendidikan Al-Quran semakin menarik dan mudah seiring perkembangan metodologi pembelajaran.
Hal itu menurut tidak terlepas dari inovasi para pembejalar Al-Qur’an. Beragam metode terus dikembangkan. “Bahkan ada metode yang tidak ditemukan di negara-negara Islam sekali pun,” terangnya.
Waryono optimis bahwa pembelajaran Al-Qur’an tidak akan hilang dari Nusantara. Meski demikian, masih ada pekerjaan rumah yang perlu diselesaikan.
“Selain afirmasi dan bantuan, PR kita bagaimana ke depan dapat menata dengan baik sekaligus memberikan fasilitasi untuk pembelajar Al-Qur’an, agar mereka tidak sibuk dengan hal-hal yang bersifat administratif, sehingga seringkali kehilangan substansi,” tandasnya.