Jakarta, Panjimas – Buya Amirsyah Tambunan Sekjen MUI mendukung Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) seperti Muhammadiyah Bording School (MBS) Kibagus Hadikusumo di Jampang Bogor Jabar hendaknya dapat dijadikan pusat kaderisasi ulama.
Meskipun MBS tidak mudah melahirkan kader ulama, ustad, kiyai. Akan tetapi MBS dibawah kepemimpinan Dewan Mudir Dr. Endang Mintarja, Dr. Nur Acmad, Drs. Ahsin Abdul Wahab diharapkan dapat melahirkan para alumni setidaknya memiliki lima sikap beragama; pertama, memiliki kesabaran dalam beragama agar mampu mewujudkan kehidupan yang aman dan damai.
Artinya sabar mampu memberikan solusi terhadap problem yang di hadapi umat dan bangsa, sehingga dunia aman dan damai, karena kesabaran mampu menyelesaikan berbagai problem; kedua, hidup penuh optimisme dalam menghadapi situasi dan kondisi apapun, karena terus berdoa memohon agar hidup lebih baik; ketiga, hidup menjadi indah ketika umat beragama terus syukur kepada Sang Khalik atas nikmat yang Allah berikan kepada bangsa Indonesia dengan kekayaan alam yang melimpah ruah berupa hasil tambang, hutan, lautan untuk kesejahteraan rakyat Indonesia.
Keempat, hidup terasa mudah menghadapi kesulitan, ketika kehidupan manusia terus tolong menolong dalam berbuat kebajikan dan Taqwa; kelima, hidup terasa tenang ketika spritualisme penjadi prinsip dalam menjalankan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Atas dasar itu para santri harus memiliki sikap kristis yang solutif dengan lima kecerdasan yakni; pertama, kecerdasan intelektual; kedua, kecerdasan, emosional; ketiga, kecerdasan spritual; keempat, kecerdasan sosial; kelima, kecerdasan Enterpreuner.
Lima kecerdasan ini menjadi bagian integral dari lima sikap beragama yang dimiliki umat. Oleh sebab itu Buya Amirsyah mengharapkan dari MBS lahir para ulama yang intelektual atau intelektual yang ulama sehingga tamatan MBS telah memiliki bekal hidup yang kuat dalam menjawab tantangan umat dan bangsa, kata Sekjen MUI Buya Amirsyah dalam acara Tabligh Akbar ( 30/10/22).
Yang dirangkai peletakan baru pertama Masjid MBS II yang berasal dari wakaf Ir Joko Wijono sekaligus syiar Muktamar Muhammadiyah ke 48 di Solo tanggal 18-20 November 2022.
Hadir Ketua Lembaga Hubungan Luar Negeri PP Muhammadiyah KH. Muhyiddin Junaidi, MA. Dalam sambutannya mengharapkan agar MBS mampu melahirkan santri yang dapat melanjutkan studi ke berbagai negara yang menjadi kebangsaan persyarikatan Muhammadiyah.
Hadir juga ketua PWM DKI Jakarta KH. Sun’an Miskan menegaskan bahwa MBS salah satu amal usaha di bawah naungan persyarikatan Muhammadiyah DKI Jakarta hendaknya mampu memperkuat kaderisasi para ulama di masa depan menuju persyarikatan Muhammadiyah yang berkemajuan.