Bandung, Panjimas – KH Dr Jeje Zaenudin MAg resmi terpilih sebagai Ketua Umum Persatuan Islam (Persis) masa bakti 2022-2027 pada Muktamar Persis ke XVI di Hotel Sutan Raja, Kabupaten Bandung, Senin (26/9/2022).
Putusan hasil musyawarah pemilihan dibacakan pukul 06.45 WIB setelah melewati mekanisme musyawarah yang dinamis dan demokratis.
Ketua presidium sidang, Muhammad Yamin, membacakan putusan hasil musyawarah tersebut.
“Memutuskan dan menetapkan Dr Jeje Zaenudin sebagai ketua umum Pimpinan Pusat Persatuan Islam masa jihad 2022-2027,” ujarnya seperti dikutip di laman Persis.or.id.
Berdasarkan penghitungan suara, Dr Jeje Zaenudin memperoleh 337 suara, Prof Atip Latifulhayat sebanyak 144 suara dan Ust Iman Setiawan 11 suara, serta 7 suara tidak sah dari total 499 pemilih.
Proses pemilihan ketua umum berlangsung sejak Ahad (25/9/2022) malam hingga Senin (26/9/2022) pagi. KH Jeje Zaenudin memberikan sambutan di hadapan ratusan peserta muktamar ke XVI.
Sebelumnya, laporan pertanggungjawaban pimpinan pusat Persatuan Islam (PP Persis) masa jihad 2015-2022 yang diketuai KH Aceng Zakaria diterima peserta Muktamar Persis ke XVI di Hotel Sutan Raja, Kabupaten Bandung, Ahad (25/9/2022). Kepengurusan KH Aceng Zakaria selanjutnya demisioner.
“Laporan pertanggungjawaban pimpinan pusat periode 2015-2022 diterima muktamir dan muktamirin dan sudah disahkan di muktamar ini dan tasykil pimpinan pusat sudah demisioner,” ujar Sekretaris Umum PP Persis masa jihad 2015-2022, Haris Muslim, saat ditemui usai sidang pleno pembacaan LPJ, Ahad (25/9/2022).
Dia mengatakan sebanyak 22 pimpinan wilayah di seluruh Indonesia dan pimpinan cabang istimewa di luar negeri telah menanggapi laporan pertanggungjawaban KH Aceng Zakaria. Termasuk dari lembaga otonom Persis.
“Alhamdulillah secara umum semua tanggapan positif. Ada pun catatan-catatan, kami sadari kekurangan dan bagaimana pun ada kekurangan itu sesuatu yang wajar dan kami terima lapang dada,” katanya.
Haris mengatakan ke depan pengelolaan organisasi harus dikelola dengan baik, serius dan fokus agar program yang dibuat dapat terealisasi. Selain itu program-program yang ada menyentuh berbagai kalangan.
“Berbagai aspek dan amanah-amanah yang diberikan, harapan yang disampaikan bisa tercapai dan itu tidak mungkin selain kita mengelola organisasi lebih serius dan fokus,” katanya.Ketum PP Persis Masa Jihad 2022-2027
Bandung, Panjimas – KH Dr Jeje Zaenudin MAg resmi terpilih sebagai Ketua Umum Persatuan Islam (Persis) masa bakti 2022-2027 pada Muktamar Persis ke XVI di Hotel Sutan Raja, Kabupaten Bandung, Senin (26/9/2022).
Putusan hasil musyawarah pemilihan dibacakan pukul 06.45 WIB setelah melewati mekanisme musyawarah yang dinamis dan demokratis.
Ketua presidium sidang, Muhammad Yamin, membacakan putusan hasil musyawarah tersebut.
“Memutuskan dan menetapkan Dr Jeje Zaenudin sebagai ketua umum Pimpinan Pusat Persatuan Islam masa jihad 2022-2027,” ujarnya seperti dikutip di laman Persis.or.id.
Berdasarkan penghitungan suara, Dr Jeje Zaenudin memperoleh 337 suara, Prof Atip Latifulhayat sebanyak 144 suara dan Ust Iman Setiawan 11 suara, serta 7 suara tidak sah dari total 499 pemilih.
Proses pemilihan ketua umum berlangsung sejak Ahad (25/9/2022) malam hingga Senin (26/9/2022) pagi. KH Jeje Zaenudin memberikan sambutan di hadapan ratusan peserta muktamar ke XVI.
Sebelumnya, laporan pertanggungjawaban pimpinan pusat Persatuan Islam (PP Persis) masa jihad 2015-2022 yang diketuai KH Aceng Zakaria diterima peserta Muktamar Persis ke XVI di Hotel Sutan Raja, Kabupaten Bandung, Ahad (25/9/2022). Kepengurusan KH Aceng Zakaria selanjutnya demisioner.
“Laporan pertanggungjawaban pimpinan pusat periode 2015-2022 diterima muktamir dan muktamirin dan sudah disahkan di muktamar ini dan tasykil pimpinan pusat sudah demisioner,” ujar Sekretaris Umum PP Persis masa jihad 2015-2022, Haris Muslim, saat ditemui usai sidang pleno pembacaan LPJ, Ahad (25/9/2022).
Dia mengatakan sebanyak 22 pimpinan wilayah di seluruh Indonesia dan pimpinan cabang istimewa di luar negeri telah menanggapi laporan pertanggungjawaban KH Aceng Zakaria. Termasuk dari lembaga otonom Persis.
“Alhamdulillah secara umum semua tanggapan positif. Ada pun catatan-catatan, kami sadari kekurangan dan bagaimana pun ada kekurangan itu sesuatu yang wajar dan kami terima lapang dada,” katanya.
Haris mengatakan ke depan pengelolaan organisasi harus dikelola dengan baik, serius dan fokus agar program yang dibuat dapat terealisasi. Selain itu program-program yang ada menyentuh berbagai kalangan.
“Berbagai aspek dan amanah-amanah yang diberikan, harapan yang disampaikan bisa tercapai dan itu tidak mungkin selain kita mengelola organisasi lebih serius dan fokus,” pungkasnya