Makassar, Panjimas – Selama ini masih banyak masyarakat khususnya Umat Islam yang belum mengenal sebuah organisasi kemasyarakatan yang bernama Wahdah Islamiyah yang saat ini organisasi Islam tersebut dinahkodai oleh Ustadz Zaitun Rasmin (UZR). Seorang ustad dan tokoh umat Islam dari Makassar.
Dalam rangka mengenalkan ormas Wahdah Islamiyyah kepada masyarakat itulah pihak Sekolah Tinggi Islam dan Bahasa Arab (STIBA) Makassar bersama dengan DPP Wahdah Islamiyah membuat sebuah dialog kebangsaan “Dengan Takwa dan Komitmen pada Konstitusi Kita Wujudkan NKRI Jaya dan Harmoni” pada Jumat, (19/8/2022).
Acara Dialog Kebangsaan itu sendiri dilaksanakan di Gedung Aisyah, Kampus Putri STIBA Makassar, Sulawesi Selatan.
Menjadi menarik acara dialog yang diikuti ratusan peserta itu turut dihadiri pula oleh Menko Polhukam Mahfud MD yang bertindak sebagai keynote speaker.
Sebagai pembanding panitia diskusi juga menghadirkan Ketua FKPT Sulsel H. Muammar Muhammad Bakry, Kasubdit Kontra Ideologi Ditcegah Densus AT Polri Kombes Pol. Ponco Ardani, Ketua MUI Pusat Dr. KH Sodikun, dan tentu saja Ketua Umum Wahdah Islamiyah KH M. Zaitun Rasmin.
Selain itu, acara tersebut juga turut dihadiri Kapolda Sulsel Irjen Pol Nana Sudjana, Pangdam XIV/Hasanuddin Mayjen TNI Andi Muhammad Bau Sawa Mappanyukki, dan sejumlah tamu lainnya.
Dalam sambutannya, Ketum Wahdah Islamiyah KH M Zaitun Rasmin (UZR) sempat mengenalkan ormas yang dipimpinnya kepada Mahfud MD dan para hadirin.
Wahdah, kata UZR, adalah ormas nasional yang didirikan dan terdaftar secara resmi di Kemendagri pada 2002, berasaskan Islam dan Pancasila serta berlandaskan paham Ahlussunah wal jamaah.
UZR juga menegaskan, Wahdah Islamiyah sejak awal sangat peduli dengan masalah-masalah kebangsaan. “Ini menjadi karunia Allah buat kami khususnya masyarakat Sulsel,” ungkap UZR.
Wakil Sekjen MUI Periode 2015-2020 ini menceritakan, pada Muktamar III, Wahdah Islamiyah meluncurkan Gerakan Sejuta Cinta untuk Indonesia. Alhamdulillah, kata dia, gerakan tersebut mendapatkan sambutan luar biasa dari Sabang sampai Merauke.
“Wahdah Islamiyah selalu menyampaikan pesan nasihat kepada para pemuda agar tidak tertarik terlibat dalam kegiatan-kegiatan ekstremisme dan terorisme,” tambah UZR.
Terkait isu radikalisme dan terorisme, UZR menyampaikan bila Wahdah telah mengeluarkan puluhan pernyataan yang mengecam tindakan tersebut. Baik yang terjadi di dalam maupun luar negeri.
Terkait isu terorisme yang dialamatkan kepada ormas Wahdah Islamiyah juga ditegaskan oleh Ustadz Zaitun Rasmin dalam sambutannya itu.
“Alhamdulillah sampai hari ini tidak satupun dari pengurus atau kader Wahdah yang dinyatakan terlibat atau ikut kegiatan terorisme atau radikalisme,” kata UZR lagi.
Selain itu Wahdah juga bekerja sama dengan berbagai pihak termasuk pemerintah pusat dan daerah melakukan kegiatan-kegiatan kebangsaan. Hal itu dilakukan untuk menunjukkan bahwa Wahdah benar-benar merupakan bagian dari bangsa ini dan mampu bekerja sama dengan komponen bangsa lainnya.
Masih dalam kesempatan yang sama, Ustadz Zaitun Rasmin juga menyampaikan adanya isu, kecurigaan dan juga fitnah yang dilakukan pihak lain terhadap Wahdah Islamiyah. Fitnah tersebut adalah soal gerakan radikal yang disematkan kepada Wahdah. “Itu semua kami terima dengan penuh kesabaran,” kata UZR.
“Isu dan fitnah yang dialamatkan pada Wahdah itu pada akhirnya tidak terbukti. Sebab pihaknya selama ini merasa terbuka, menerapkan ‘open management’ dan tidak ada yang disembunyikan,” pungkasnya