MOJOKERTO (Panjimas.com) – Innalilahi wa Inna ilaihi Raji’un, kabar duka tersiar dari Jawa Timur, seorang pendiri Pondok Pesantren Riyadlul Jannah, Pacet, Mojokerto, KH. Mahfudz Syaubari meninggal dunia, Selasa (16/8/2022).
Pondok Pesantren Riyadlul Jannah, dilansir dari laman resminya sties-rijan.ac.id, menurut sejarahnya bermula dari keinginan tokoh – tokoh masyarakat desa Pacet untuk membuat lembaga pesantren sebagai wadah pendidikan agama di daerah tersebut, sekaligus sebagai benteng dari pengaruh – pengaruh negatif wisatawan serta kristenisasi yang sangat kuat dan gencar pada waktu itu, karena Pacet adalah salah satu basis krestenisasi.
Pada th 1985 KH Mahfudz Syaubari MA yang sebelumnya telah mengajar di berbagai pesantren di Luar Jawa diminta untuk mendirikan Pondok Pesantren yang menempati sebuah rumah salah satu tokoh masyarakat Pacet, dan pesantrennya di beri nama Darussalam sampai dibangunnya dua lokal baru disekitar Masjid Al Hidayah Pacet ( ± 500 m dari lokasi pesantren sekarang ) pada th 1987.
Pada saat itu Dr. As sayyid Muhammad bin Alawy Al Maliki guru dari KH. Mahfudz Syaubari mengadakan kunjungan dan menyarankan kepada beliau untuk mencari tempat yang lebih representatif bagi sebuah pesantren. Baru pada th 1990 saran / instruksi ini bisa terealisai dengan dibelinya tanah yang menjadi lokasi pesantren sekarang
Maka dimulailah pembangunan pesantren baru yang diberi nama Riyadlul Jannah, nama pemberian dari Dr. As sayyid Muhammad bin Alawy Al Maliki. Setahap demi setahap pembangunan pesantren baru itupun berjalan dan berangsur – angsur pula para santri berpindah dari dari lokasi pesantren lama ke lokasi pesantren baru. Dan lokasi pesantren lama difungsikan untuk Panti Asuhan Yatim Piatu dan Dluafa yang di kelola para santri alumni.
Sosok KH. Mahfudz Syaubari MA rohimahullh, disebutkan seorang kiai yang berkepribadian kuat, tegas, dan disiplin ini lahir pada tanggal 20 – Nopember 1954 di Demak Jawa Tengah. Belajar di berbagai Pondok Pesantren besar di Jawa Tengah dan terakhir di Al Falah Ploso Kediri Jawa Timur sebelum mendalami ilmu di Dr Assayyid Muhammad Bin Alawy Al Maliki Makkah.
Kyai yang beristri 4 wanita sholehah ini selain menjadi pengasuh PP Riyadlul Jannah Pacet, beliau juga menjadi Pembina Rutin berbagai Majlis Ta’lim di Surabaya. Dan juga Ketua RMI Jawa Timur Periode 2002 – 2007. Dan team asistensi Wilayah Luar Jawa RMI Pusat.
KH. Mahfudz Syaubari adalah figur ulama intelektual yang sangat kuat menanamkan jiwa kemandirian pada semua santri, baik secara pribadi atau lembaga terbukti dengan pembangunan dan perawatan pondok yang beliau tangani sendiri dengan melibatkan seluruh santri tanpa terkecuali. Bangunan–bangunan yang berdiri di lingkungan pesantren kebanyakan adalah murni hasil karya santri.
Seluruh santri beliau arahkan sesuai dengan bakat dan minatnya masing–masing, mulai dari kuliner, pertokoan, pertanian, peternakan, perikanan dll. Beliau tidak senang santrinya menganggur atau menggantungkan hidupnya pada orang lain baik swasta atau pemerintah.
Kiyai mempunyai 16 anak dan 20 cucu ini tidak pernah bosan menanamkan dan mendoktrin santri untuk bisa menciptakan lapangan pekerjaan. Lebih baik jadi raja kecil dari pada jadi budak besar, dengan menjadi buruh pabrik atau pegawai negeri.
KH. Mahfudz Syaubari wafat setelah istri pertama meninggal 2 hari sebelumnya.