Jakarta, Panjimas – Ramai dibicarakan di berbagai media sosial tentang Guru SMPN 46 Jakarta Selatan (Jaksel) yang disebut menegur seorang murid berinisial R (13) untuk mengenakan jilbab. Atas hal tersebut Pemuda Dewan Da’wah Islam Indonesia (DDII) menyebut kalau terguran dan himbauan guru tersebut wajar saja dan tidak ada masalah.
“Menurut saya wajar saja menganjurkan siswinya yang muslimah memakai jilbab sebagai bagian dari pembinaan keagamaan,” ujar Ketua Umum PP Pemuda Dewan Da’wah Dede Misbahul Alam kepada Panjimas, pada Kamis (4/8/2022).
Dede lebih lanjut menyebut penanaman karakter keagamaan kepada siswa yang seagama adalah hak guru yang dibenarkan oleh konstitusi.
“Bagian dari tugas guru membina karakter murid di sekolah. Jadi berikan kesempatan dan kebebasan kepada mereka untuk menjalankan tugasnya,” jelas Ketua Pemuda Dewan Dakwah tersebut.
Tokoh muda nasional ini menambahkan bahwa pemberitaan yang berlebihan terkait kasus ini yang seolah ada paksaan dan membuat citra negatif kepada umat Islam menunjukkan bukti bahwa ada Islamphobia di negeri ini yang dilancarkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab.
“Ini kan urusan sesama muslim, internal umat Islam. Seorang muslim mengajak dan menganjurkan muslim lainnya untuk melaksanakan ajaran agamanya kenapa dipersoalkan? Ini bukti bahwa ada kalangan yang tidak suka ajaran Islam ini dijalankan di negara ini, dan sekolah tentu saja adalah sarana yang efektif untuk melakukan itu.” tegasnya
Siswi Tak Berjilbab Ditegur Guru
Siswi yang dianjurkan memakai jilbab diketahui berinisial R. Wali murid sekaligus kakak R, DN (24), menceritakan awal mula adiknya ditegur guru di sekolahnya untuk memakai jilbab. DN menyebut adiknya itu tiba-tiba meminta dibelikan jilbab lebih dari satu. Hal itu dikatakan DN saat dikonfirmasi, Rabu (3/8/2022).
SMPN 46 Jaksel Angkat Bicara
Adapun pihak SMPN 46 Jaksel buka suara. Pihak sekolah menyebut tak ada sama sekali aksi bully ataupun mempermalukan dalam peristiwa itu.
“Proses menanya itulah yang tidak siap oleh yang bersangkutan. Tidak ada bully atau mempermalukan atau mempermainkan, karena sedang proses pembelajaran. Ya karena mengingatkan sesama muslim ‘Kamu muslim? Kok belum pakai kerudung’, kenapa guru mempertanyakan itu karena ada tanggung jawab moril,” kata Kepala SMPN 46 Jaksel, Endin Haenudin.