Bogor, Panjimas – AQL Islamic Center merayakan Milad yang ke 14 pada Minggu, (31/07/2022). Acara puncak yang dihadiri sekitar 1000 jama’ah tersebut dilaksanakan di lapangan Ar-Rahman Qur’anic College (AQC) Megamendung. Dengan mengusung tema Bahagia Khatam Al-Qur’an, AQL Islamic Center ingin memasifkan gerakan tersebut hingga keberkahan Al-Qur’an bisa dirasakan setiap umat Islam.
Pada acara puncak milad, KH. Bachtiar Nasir mencanangkan transformasi Yayasan Pusat Peradaban Islam yang selama ini menaungi AQL Islamic Center menjadi perkumpulan ADABQU (Peradaban Al-Qur’an). Tujuan dari perkumpulan Adabqu ini adalah membangun tauhid, ibadah, dan ilmu pengetahuan. Sedangkan nilai-nilai yang dijadikan sebagai dasar utama Adabqu adalah tadabbur Al-Qur’an.
“Nilai-nilai yang kita jadikan sebagai dasar adalah terkait konsen utama kita yaitu tadabbur Al-Qur’an. InsyaAllah kita sudah punya panduannya, dan do’akan mudah-mudahan terjemahan tadabbur Al-Qur’an 30 juz masih dalam proses, dalam 3 bulan ini sudah ada 6 juz”, papar beliau saat diwawancarai tim media.
“Kalau kita yang utama adalah tadabbur Qur’an, nanti masing-masing jama’ah dari setiap unit semua berangkat dari kecendrungan mereka setelah bertadabbur Qur’an. Ada yang ke pendidikan, ada yang ke ekonomi, ada yang ke sosial. Nanti ayat Qur’an menyentuhnya ke mana. Tapi harus berangkat dari ayat, kekhasannya di situ”, lanjut ustadz yang kerap disapa UBN ini.
Selain mengajak jama’ah mengikrarkan resolusi peradaban Al-Qur’an 1444 H, Ustadz Bachtiar juga optimis untuk melangkah pada kerja-kerja di bidang pendidikan. Tidak hanya pendidikan biasa, akan tetapi pendidikan yang berkualitas dan terakreditasi. Sehingga nanti akan lahir lembaga-lembaga pendidikan baru di bawah naungan Adabqu.
Pendiri AQL Islamic Center ini menegaskan bahwa Adabqu adalah peradaban, yang mana visinya sudah melekat pada nama lembaga tersebut. Perkumpulan Adabqu ini akan menjadi sebuah ormas yang akan memiliki cabang di seluruh Indonesia. Draft dan namanya sudah rampung. Sementara logo beserta domumen-dokumen lainnya sedang dalam proses dan selesai pada saat raker nanti. Karena akan dilaksanakan rakernas dan pelantikan pengurus-pengurus daerah.
“Perkumpulan Adabqu ini akan menjadi semacam ormas yang akan punya cabang di seluruh Indonesia. Draft sudah ada, setelah ini kita akan rakernas karena kita sudah punya cabang daerah dan setelah itu akan kita lantik pengurus-pengurus daerah,” tegas beliau.
Sementara itu AQL Islamic Center tetap ada, namun berperan di bawah lembaga. Sebagaimana dulu ada Yayasan Pusat Peradaban Islam, namun nama Yayasan tidak dimunculkan, dan yang dimunculkan adalah produknya, yaitu AQL.
Terkait yang akan memimpin Adabqu, menurut UBN yang juga merupakan Ketua Umum Jalinan Alumni Timur Tengah Indonesia (JATTI) ini, bahwa akan ada ketua umum Adabqu berdasarkan rapat secara organisasi.
“Tetap harus ada pemimpin, dari awal kaderisasi sudah dibangun, karena saya bukan hanya memimpin ini, ada lagi yang lebih strategis yang harus saya garap. Nanti ada ketua umumnya berdasarkan rapat secara organik. Makanya kita gak banyak rekrut tokoh, dari anak-anak muda aja bergerak, sebagaimana kita berjalan selama ini. Kalau yang tokoh nanti ada gerakannya sendiri,” jelas UBN.