Mekkah, Panjimas – Kementerian Agama melaporkan sebanyak 157 jamaah haji asal Indonesia mengalami sakit menjelang pelaksanaan haji di Arafah, atau puncak haji di Muzdalifah dan Mina (Armuzna) yang dimulai pada hari ini, Jumat 8 Juli 2022.
Plh. Kepala Biro HDI Kementerian Agama Wawan Djunaedi mengatakan, dari keseluruhan jamaah haji yang sakit, 139 jamaah telah mendapatkan perawatan di klinik kesehatan haji Indonesia dan 18 lainnya mendapat perawat di Rumah Sakit Arab Saudi.
Wawan juga menyampaikan, Jamaah haji asal Indonesia yang wafat bertambah dua orang. Dengan demikian, Jemaah haji yang wafat sebelum melaksanakan ibadah puncak haji menjadi 24 orang. Pemerintah akan membadal hajikan Jamaah yang meninggal sebelum puncak Armuzna.
Sementara itu, Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Daerah Kerja Mekah mencatat 182 jamaah akan menjalani safari wukuf. Jamaah yang melaksanakan safari wukuf akan diberangkatkan bersama-sama ke Arafah menggunakan bus.
Jamaah yang disafariwukufkan dikarenakan kondisi fisik dan kesehatannya tidak memungkinkan untuk wukuf atau lempar jumrah secara mandiri. Bersamaan dengan itu, jamaah Indonesia mulai berdatangan di Padang Arafah di Timur kota Makkah pada Kamis kemarin.
Sebelumnya, Para petugas haji daerah kerja (daker) bandara juga sudah diberangkatkan ke Arafah untuk mempersiapkan dan memastikan layanan puncak haji berjalan dengan baik.
Petugas daker Makkah yang akan menjadi satgas di Muzdalifah telah bergerak menuju Arafah untuk wukuf pada hari ini, kemudian pada pukul 17.00 waktu Saudi, mereka akan ditugaskan di Muzdalifah.
Sementara, para petugas daker Madinah yang bertugas di Mina juga telah bergerak pada sore hari kemarin untuk wukuf di Arafah dan nantinya mereka akan bergeser berbarengan dengan daker Makkah untuk bertugas di Mina selama 4 hari.