Donatur Surga, Berjuang Bersama Hingga Sampai ke Surga
Sekilas Tentang Komunitas
Berawal dari saat ada salah seorang guru kami di SD bernama Pak Fauzan yang meninggal dunia. Beliau meninggalkan 5 orang anak dan saat meninggal istri beliau sedang hamil tua. Melihat itu, maka tergerak hati kita semua para murid-muridnya dulu sewaktu sekolah. Kemudian yang kita lakukan adalah langsung kita bentuk dan membuat sebuah grup di WhatsApp (Wa Grup) guna mengumpulkan uang sumbangan takziah setelah terkumpul langsung kita berikan ke istri almarhum.
Setelah melihat keadaan dari keluarga guru kami tersebut, maka diusulkan untuk setiap bulan kita bantu (support) keluarga almarhum dengan memberikan sumbangan berupa uang dan sembako serta untuk keperluan lainnya. Hal ini berjalan kurang lebih selama 6 bulan.
Kemudian setelah berjalannya waktu, sumbangan uang yang kita terima di grup bertambah terus tiap bulannya. Bahkan pernah mencapai 6 juta uang sumbangan tersebut yang terkumpul di grup.
Melihat manfaat dan tujuan kebaikan yang kami lakukan, maka kami bersepakat untuk tidak membubarkan grup bahkan berlanjut untuk terus melakukan aktivitas sosial membantu sesama dengan kegiatan-kegiatan kami selanjutnya.
Lantas keberadaan grup yang awalnya adalah kumpulan ibu-ibu yang kebetulan anak-anaknya bersekolah di Al-Azhar Syifa Budi kemudian anggota grup bertambah banyak dan dari berbagai kalangan. Maka kami pun perkuat ikatan grup dengan tetap menerima dan menampung sumbangan berupa Infaq, sedekah dan amal saleh lainnya sambil kemudian kami namakan grup itu dengan nama grup “Donatur Surga”
Aktivitas Komunitas Donatur Surga
Karena kami tidak mengetahui tempat-tempat mana saja kami bisa menyalurkan Infaq dan shodaqoh kami, maka yang dilakukan kemudian adalah dengan mencari lokasi atau tempat yang sekiranya membutuhkan bantuan. Fokus kami saat itu adalah mencari sebuah Pesantren Tahfidz Dhuafa yang sangat membutuhkan air.
Hal itu kami lakukan adalah terinspirasi dari kisah sahabat Ustman bin Affan yang mewakafkan sumur yang dibelinya untuk kemudian dipergunakan kaum muslimin dan betapa banyak amal sholeh yang terus mengalir ketika manfaat sumur itu bisa digunakan oleh kaum muslimin dan masyarakat yang membutuhkan.
Akhirnya ketemulah pencarian kami pada suatu tempat di daerah Pandeglang, tepatnya di desa Cigeulis. Maka kemudian kami survei tempatnya langsung guna melihat keberadaannya pesantren tersebut.
Selama survei berlangsung kami terus mendokumentasikan foto-foto pesantren tersebut dan tidak lupa kami pun mengirim (share) di grup WA, Komunitas Donatur Surga.
Pesantren tersebut amatlah sederhana dan memprihatinkan kondisinya. Anak santri yang yang mukim (menginap) di tempat itu tinggal di kobong-kobong atau gubuk-gubuk bambu sederhana yang ada di pondok tersebut.
Sedangkan para santriwatinya dengan menumpang di rumah saudaranya ustad pengasuh pondok. Yang terpenting pula kehidupan mereka sangat membutuhkan air untuk berbagai keperluan, seperti untuk : berwudhu, mandi dan lain-lain.
Akhirnya kami pun membuka open donasi di group untuk keperluan : Wakaf Air di desa Cigeulis. Setelah itu mulailah mengalir sumbangan-sumbangan yang masuk dari para donatur di grup. Kami buat tidak dituliskan nama penyumbang nya (donatur) tetapi hanya jumlah sumbangannya saja yang kamu share di grup beserta tulisan “Hamba Allah” sebagai yang jadi donaturnya.
Alhamdulillah di desa Cigeulis kita sudah mengucurkan air, dengan membuat 2 kamar mandi dan 7 pipa kran untuk wudhu. Serta membangun Kobong (kamar) untuk para santriwati yang tinggal di pondok. Membangunkan ruangan tempat untuk para santri menuntut ilmu, dan sekarang bangunan tersebut juga bisa digunakan oleh penduduk setempat untuk kegiatan membaca yasin setiap malam Jumat dan berapa kegiatan masyarakat lainnya.
Pun sampai sekarang tiap bulan kami masih terus memberikan infaq untuk bayar token air. Semua catatan pengeluaran berkaitan kegiatan penyaluran sumbangan kami sampaikan di grup dengan rapih dan baik serta terbuka.
Selanjutnya diperjalanan waktu, kami menemukan juga Pesantren Tahfidz, dimana mereka menumpang di lahan 1 hektar milik orang lain. Biasanya kami datang dari rutin ke sana dengan membawa infaq sembako. Di Bogor itu kami juga bersama dengan mereka selama kurang lebih 4 bulan. Adapun kenapa tidak kami lanjutkan lagi membantu, dikarenakan menurut informasi yang ada bahwa tempat tersebut mau dipakai oleh pemiliknya dan saat kita kesana lagi kami tidak ketemu dengan mereka karena ternyata mereka sudah pindah dan informasinya sudah ada donatur baru untuk pondok Tahfiz tersebut.
Kegiatan kami pun terus berlanjut dengan mencari lagi ke tempat lain yang benar-benar membutuhkan. Apabila ada informasi yang masuk maka biasanya kita langsung survey. Jika memenuhi kriteria yang kita buat, segera dilakukan follow-up. Karena tujuan kami adalah ingin memberikan infaq dan sedekah langsung ke tempat yang membutuhkan dan tepat sasaran.
Pernah satu kali, kami lihat di media sosial, Facebook (Fb) informasi tentang sebuah pondok pesantren. Setelah kami kirim pesan (massage) untuk mengetahui alamat lokasi pesantren tersebut ini. Alhamdulillah pesan kita di balas, dan langsung kita lakukan survey ke Gunung Putri untuk bertemu langsung dengan pengelola pesantren.
Awalnya beliau sendiri bingung darimana kami bisa tahu keberadaan pondok pesantrennya. Sebab mereka memang tidak pernah minta-minta sumbangan atau posting apapun di media sosial.
Yang pasti kami bersyukur kepada Allah dan berterima kasih kepada salah seorang blogger yang sudah memberikan informasi di media sosial yang memberikan informasi dan postingan berkaitan pondok pesantren tersebut. Mungkin andaikan tidak ada informasi yang disampaikan di media sosial, bisa jadi kami juga tidak tahu dan kami tidak akan bisa sampai kesana.
Lagi-lagi kami juga mendokumentasikan kegiatan survei tersebut dengan disertai foto-foto keberadaan pondok tersebut dan kami sampaikan di grup. Nama tempat tersebut adalah Pesantren Al Hasyimiyah yang merupakan Pesantren Tahfidz Santri Yatim dan Dhuafa.
Adapun yang dibutuhkan di tempat itu adalah renovasi dan perbaikan tembok pondok yang sudah keropos dan cat tembok yang sudah usang dan kusam. Langsung setelah itu kita lakukan pengerjaan renovasi membangun tembok pembatas, membuat teralis di bagian lantai atas. Kemudian membuat kamar mandi dan membuat dapur yang layak. Sebab disana kamar mandinya terbatas sehingga pada saat mau wudhu dan aktivitas mandi santri menjadi satu. Maka kami buat kamar mandi dan dapur yang layak.
Sampai sekarang kami tetap memberikan bantuan kepada para santri. Biasanya setiap bulan kita juga memberikan sembako dan juga membawa makanan seperti Ayam Goreng KFC, Hokben dll.
Tidak terasa, alhamdulillah kita sudah bersama mereka selama kurang lebih 10 bulan. Di bulan Ramadhan kemarin kita ada juga kegiatan buka puasa bersama para santri. Adapun asal daerah dari para santri itu beragam yang hampir semuanya adalah anak yatim serta dhuafa.
Mereka kebanyakan dari luar daerah. Ada yang dari : NTT, Kupang, Jambi, Riau dan kepulauan Kalimantan. Ada juga yang dari Sukabumi dan daerah sekitarnya. Sekali lagi sampai dengan saat ini kami masih terus membantu keberadaan pesantren di Gunung Putri tersebut.
Aktivitas kegiatan lainnya
Sekali waktu ada keinginan kami untuk bisa mengajak para santri itu berjalan-jalan (Rihlah) ke tempat rekreasi di Jakarta (Ancol). Setelah ide itu disampaikan di grup maka segera dibuatlah Tim Panitia kecil untuk bisa memanage rencana jalan-jalan tersebut sehingga bisa berjalan dengan lancar.
Pada pagi hari, para santri dijemput di pondoknya dengan menggunakan Bus Hiba. Mereka berangkat dengan memakai pakaian yang sudah disepakati bersama. Tidak lupa kami juga membekali mereka dengan uang jajan selama bepergian. Serta kami siapkan juga makanan ringan (snack) selama dalam perjalanan.
Sesampainya di Ancol dan mereka asyik main di wahana Dunia Fantasi (Dufan) seharian. Saat waktu Maghrib tiba, mereka menunaikan sholat Masjid Baiturahman yang ada di lingkungan Taman Impian Jaya Ancol setelah itu mereka kembali pulang ke pondoknya di Gunung Putri, Bogor.
Sampai dengan saat ini komunitas Donatur Surga sudah berumur 4 tahun. Segala kegiatan kami bisa di lihat di Instagram @donatursurga. Adapun para Donatur Surga terdiri dari berbagai macam profesi. Dari ibu rumahtangga sampai pengusaha. Grup Komunitas ini di koordinir oleh ibu Nurul dan pak Wigat sebagai penasihat grup.
Ciri khas yang menonjol dari grup ini adalah bahwa setiap donasi yang masuk dan diterima tiap bulannya. Setelah kami data dan catat laporannya maka setelah itu akan langsung kami belanjakan dan kami gunakan untuk keperluan bantuan sampai kas nya menjadi nol kembali saldonya.
Hal ini kami lakukan adalah dalam rangka untuk menjaga kepercayaan dan amanah yang diberikan oleh para donatur dan dermawan.
Biasanya setiap kedatangan dan kunjungan kami ke pesantren, maka kami juga memberikan sedikit uang jajan untuk para santri-santri yang belajar dan mondok disana. Ditambah kami juga ingin mendengar hafalan Qur’an dari para santri-santri yang ada. Salah satu niat kami adalah ketulusan kami untuk terus membersamai anak-anak yatim ini karena kami mencintai mereka sebagaimana dulu Rasulullah juga mencintai dan bersama dengan anak yatim.
Harapan dan Keinginan Kami
Terakhir kami dari Komunitas Donatur Surga berharap agar bukan hanya di dunia kami bersahabat dan bekerja sama, tapi kami juga berharap lebih agar persahabatan ini sampai membawa kita ke Surganya Allah kelak.
Aamiin Ya Rabbal Alaamin..
Penulis :
Teh Sunny