Jakarta, Panjimas – Belum banyak yang mengenal tentang organisasi Jalinan Alumni Timur Tengah Indonesia (JATTI) yang pada tanggal 17-19 Juni 2022 ini mengadakan Silahturahim dan Musyawarah Nasional Munas I di Hotel Grand Cempaka, Jakarta.
KH Muhyiddin Junaidi selaku Ketua Pembina JATTI menjelaskan bahwa JATTI didirikan untuk ikut berkontribusi membangun bangsa Indonesia yang kuat dan kokoh. Ada empat pilar kokoh organisasi yang disampaikan oleh Wakil Ketua Pertimbangan MUI tersebut.
Pertama, memberikan kontribusi di bidang dakwah dan pencerahan. Kedua pembangunan di bidang pendidikan.
“Pendidikan ini tidak mengenal waktu. Never ending process. Jadi kita akan tingkatkan terus dunia pendidikan,” ujar KH Muhyiddin
Pilar ketiga yang akan dibangun oleh JATTI adalah di bidang sosial.
“Umumnya anggota JATTI bergerak di bidang pendidikan dan sosial. Banyak yang mempunyai lembaga pendidikan dan panti asuhan. mulai dari tingkat TK, SD, SMP, SMA sampai perguruan tinggi. Banyak yang jadi guru, pendakwah, ustad, kyai,” tambahnya.
Sedangkan pilar yang keempat adalah Bidang Ekonomi Umat.
“Maka pendidikan dan ekonomi harus ditingkatkan. Karena demokrasi tidak bisa dinikmati oleh rakyat yang berpendidikan rendah dan eknomi susah,” tandas beliau.
KH Junaidi juga menegaskan bahwa JATTI tidak mewakili partai politik mana pun. Tidak mewakili ormas Islam apa pun.
“Tapi kami berupaya untuk merekat semua ormas yang ada. Dan berkontribusi bagi bangsa, negara dan masyarakat Indonesia,” tegasnya.
Ikut hadir dan memberikan pencerahan dalam Musyawarah Kerja Nasional I ini sejumlah tokoh Nasional. Diantaranya Wakil Ketua MPR H. Ahmad Muzani, Wapres RI ke 10 dan 12, H. Yusuf Kalla, Gubernur DKI Anies Baswedan, Tokoh Nasional yang juga sebagai Ketua MPR/mantan Presiden PKS Hidayat Nurwahid dan ekonom syariah Tazkia DR. Syafii Antonio.
Rakernas akan berlangsung sampai hari Minggu (19/6/2022) Selain memilih Ketua dan Pengurus baru juga akan mengeluarkan rekomendasi-rekomendasi untuk arah pembangunan dan perbaikan bangsa.