SOLO (Panjimas.com) – Juru Bicara Partai Bharatiya Janata Party (BJP) Nupur Sharma menghina Nabi Muhammad SAW dan mengolok-olok Alquran dalam sebuah debat di televisi pada Mei lalu. Selama diskusi yang disiarkan di Times Now pada 26 Mei lalu, Nupur Sharma diduga mengolok-olok Alquran dengan mengatakan ‘Bumi itu datar’. Sharma bahkan mengolok Nabi Muhammad karena menikahi gadis yang masih kecil.
“Nabi Muhammad SAW menikahi seorang gadis berusia enam tahun dan kemudian berhubungan dengannya pada usia sembilan tahun,” ujar Sharma dalam sebuah video yang kini telah dihapus oleh saluran televisi tersebut.
Oleh karena itu, seratusan masyarakat Solo Raya yang tergabung dalam Aliansi Pemuda Indonesia melakukan aksi damai di Bunderan Gladag, Surakarta, Jum’at (10/6/2022).
“Penyakit hati akut itu bernama Islamophobia, ayo lawan!!!” salah satu pesan spanduk yang menyertai jalannya aksi tersebut.
Pada aksi yang dilakukan usai shalat Jum’at tersebut diisi dengan orasi beberapa tokoh, termasuk ustadz Alfian Tanjung. Diatas mobil komando, ia mengatakan bahwa aksi tersebut adalah untuk Indonesia.
“Dari Solo untuk Indonesia, negara yang merdeka atas berkat rahmat Allah Subhanahu wa ta’ala, negara ini diperjuangkan dengan darah para syuhada, tidak ada alasan apapun untuk menjadikan aksi hari ini dilihat dari prespektif-prespektif yang sulit,” ujarnya.
Menjelang adzan Ashar, Abu Hambra selaku pemandu aksi, menutup aksi dengan pembacaan pernyataan sikap terkait Nupur Sharam, politikus asal india yang melakukan penghinaan terhadap Nabi Muhammad. Berikut isi pernyataan selengkapnya :
Pernyataan Sikap Umat Islam dan Masyarakat Solo Raya
Assalamu’alaikum warahmatullahi wa barakatuh
Bangsa Indonesia didirikan atas berkat rahmat Alloh sangat memegang teguh prinsip Ketuhanan Yang Maha Esa dalam setiap aspek kehidupan berbangsa dan bernegara. Terkait dengan kehidupan antar negara, bangsa Indonesia yang didasarkan pada nilai-nilai kemanusiaan, persatuan, keadilan sosial maka salah satu tujuan berdirinya bangsa Indonesia adalah menjaga ketertiban dunia.
Perang dengan kedok memberantas terorisme di berbagai negara telah menciderai umat Islam di seluruh dunia, oleh karena itu keputusan PBB Hari Internasional Melawan Islamophobia 15 Maret (The International Day to Combat Islamophobia) yang dicanangkan secara aklamasi mulai tahu 2022, amat sangat kita dukung.
Kejadian penghinaan terhadap Rasulullah dan Islam oleh politikus India merupakan bukti bahwa gerakan Islamophobia telah mengakar dan menyebarluas, atas dasar itulah maka Aliansi Pemuda Indonesia memandang perlu menyatakan sikap sebagai berikut ;
1. Meminta agar pemerintah India mengusut dan menindak tegas terhadap pelaku dengan aturan dan hukuman yang berlaku.
2. Meminta kepada seluruh umat Islam untuk menghindari memakai produk produksi negara India.
3. Meminta kepada pemerintah Indonesia agar memutus hubungan diplomatik dengan negara India dan mengusir Dubes India untuk Indonesia sebagai bentuk protes tegas bangsa Indonesia sebagai negara mayoritas umat Islam.
4. Meminta kepada umat Islam agar selalu menegakkan syari’at Islam dimanapun dan kapanpun tanpa ada kekhawatiran.
Dan jika pemerintah Indonesia sebagai perwakilan dan representasi umat Islam Indonesia sebagai mayoritas penduduk Indonesia tidak melaksanakan tuntutan di atas maka pemerintah Joko Widodo telah kembali merendahkan martabat bangsa Indonesia sebagai negara muslim terbesar di dunia, dan kegagalan mengangkat harkat dan martabat bangsa Indonesia merupakan bukti ketidak mampuan dalam memimpin bangsa dan negara Indonesia sehingga perlu dipertimbangkan agar lembaga DPR/ MPR untuk meminta pertanggungjawaban Presiden Republik Indonesia Bp. Joko Widodo dan jika diperlukan demi kedaulatan dan harkat martabat bangsa Indonesia maka Presiden Joko Widodo diturunkan dari jabatannya.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wa barakatuh
Ketua Aksi
Salman Al Farisi
Koor. Lapangan
Abu Hamro