Jakarta, Panjimas.com – Banyak pihak yang menyesalkan pernyataan juru bicara Nasional Partai Bharatia Janata (BJP) India (Partai PM India Narendra Modi), Nupur Sharma, yang menghina Nabi Muhammad SAW dan isteri beliau Siti Aisyah RA. Termasuk M. Din Syamsuddin selaku mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, dan mantan Ketua Dewan Pertimbangan MUI
“Sungguh merupakan ujaran kebencian dan penghinaan terhadap Nabi yang diagungkan oleh umat Islam sedunia. Oleh karena itu pernyataan tersebut adalah juga penghinaan terhadap umat Islam sedunia,” ujar Din pada Panjimas (7/6/2022).
Masih menurutnya, penghinaan Nupur Sharma adalah manifestasi kebodohan, kesombongan, dan kekerasan verbal yang nyata, dan merupakan bentuk Islamofobia yang melanggar etika global.
“Terhadal sikap Islamofobia, yang sejatinya merupakan bentuk inferioritas dan ketakutan (terhadap yang Islam), maka sebaiknya umat Islam memaafkan sambil memperingatkan agar jangan mengulangi lagi,” tandas Din Syamsuddin.
Dirinya juga meminta seharusnya PM Narendra Modi tidak cukup dengan menskor Sarma, tapi harus memecatnya dari keanggotaan Partai BJP, karena perbuatannya akan mengganggu kerukunan antar umat Islam dan umat Hindu, serta tidak mencerminkan toleransi dan sikap hidup berdampingan secara damai.
“Pemerintah Indonesia, sebagai negeri berpenduduk mayoritas Muslim, seyogyanya melayangkan Nota Protes atau Penyesalan,” tandasnya.
Umat Islam Indonesia wajar untuk memprotes, tapi dirinya juga mengharapkan untuk tetap bersikap tenang, dan tidak bertindak melampaui batas.
“Mari kita yakini, sebesar apapun penghinaan terhadap Islam dan Nabi Muhammad SAW, oleh sebanyak siapapun pelakunya, sama sekali tidak akan mengurangi keagungan dan keluhuran Islam serta kemuliaan Nabi Muhammad SAW,” pungkasnya