Jakarta, Panjimas.com – Pada hari Ahad (29/5) lalu, ratusan sahabat ORMAS BAJA berkumpul di Masjid Al Insan, Senayan Jakarta. ORMAS BAJA adalah komunitas Orang Masjid (Ormas) yaitu orang yang mengelola masjid-masjid di kawasan Barat Jawa.
Ada banyak rangkaian acara dalam acara silturahmi itu. Ada mabit, city tour, pasar sandang gratis yang digelar oleh Masjid Fatahillah Tanah Abang, dan tausiyah kemasjidan yang disampaikan oleh Gurunda KH. Luqmanulhakim, Pengasuh Pondok Masjid Munzalan, Kubu Raya, Kalimantan Barat.
Selain rangkaian itu, ada salah satu agenda yang sangat menarik yang dilakukan oleh sahabat-sahabat Ormas Baja di Masjid yang terletak berdekatan dengan Gedung DPR-RI, Senayan itu, yaitu peluncuran 3 masjid tematik yang berorientasi pada pelayanan publik.
Ketiga masjid tematik itu adalah :
1. Masjid An-Nahl, BSD, Tangerang Selatan. Masjid yang dipimpin oleh drg. Erma Ratih ini mendeklarasikan sebagai Masjid Dapur Indonesia.
2. Masjid Fatahillah Pasar Tanah Abang. Masjid yang dipimpin oleh Buya Yasril ini mendeklarasikan sebagai Masjid Sandang Indonesia.
3. Masjid Al Insan Senayan. Masjid yang dipimpin oleh Mas Ari Kuncoro ini mendeklarasikan sebagai Masjid Backpaker Indonesia.
Selama ini, ketiga masjid yang terletak di kawasan ibukota Jakarta itu telah menyelenggarakan aktivitas yang memberikan layanan publik secara gratis kepada masyarakat. Masjid An-Nahl di BSD misalnya, telah menjadi Masjid andalan para pekerja kecil dan para pekerja ojek online di sekitar Jakarta yang memerlukan makan gratis di pagi, siang, bahkan sore hari.
Sementara Masjid Fatahillah Pasar Tanah Abang, beberapa bulan belakangan ini gencar memuliakan anak yatim dan para santri dengan membagikan baju baru secara gratis. Masjid yang terletak di lantai atas pasar sandang terbesar di Asia Tenggara ini mengusung slogan: “Jual baju, bayar pakai doa”. Ribuan lembar baju, telah didistribusikan di berbagai wilayah Indonesia dalam 2 bulan terakhir.
Dan yang terakhir, Masjid Al Insan, yang dalam setahun belakangan ini telah memberikan layanan penginapan gratis bagi para musafir yang sedang melakukan perjalanan ke Jakarta.
Layanan yang diberikan oleh masjid-masjid di kawasan ibu kota itu merupakan fenomena unik yang terbilang baru di Ibu Kota Jakarta. Dan dengan kehadiran masjid-masjid itu, berarti ibu kota memiliki sesuatu yang baru yaitu berbagai layanan publik berbasis masjid yang diberikan secara gratis kepada masyarakat.
Di sela-sela acara, saya menghampiri Rois (koordinator) ORMAS BAJA, Abangnda Harris Haris Krisriyanto. “Keren, mas! Ini baru ibu kota namanya”, bisik saya kepada salah satu eksekutif penting di perusahaan operator seluler itu,” ujar Beni Sulastiyo selaku Pimpinan Orang Masjid Indonesia.