BEKASI, Panjimas.com – Malam itu Sabtu (12/3/2022), kira-kira pukul 21.00 WIB, sahabat kecil kami, Gina Piryal Hasti berangkat dari kampung halamannya, Jampang Surade, kabupaten Sukabumi menuju kota Bekasi untuk menemui salah seorang donatur Teladanku yang ingin membantu Gina memiliki kaki palsu.
Perjalanan yang harus Gina tempuh selama 7 jam bersama orangtuanya, ditemani Asep Mahpudin, relawan Muda Berdaya dan Ridwan, sekretaris Karang Taruna desa Kademangan tiba di kota Bekasi pukul 03.30 menjelang waktu Subuh. Kemudian mereka menginap di salah satu rumah relawan di bilangan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi untuk beristirahat karena pagi harinya pukul 09.00 Gina dijadwalkan bertemu dengan dermawan, salah seorang pejabat di kota Bekasi.
Singkat cerita, melalui perantara Teladanku, Gina bertemu dengan donatur kaki palsunya, sepasang suami istri paruh baya, keluar dari rumahnya lalu menerima dan menjamu Gina. Setelah itu, terjadi perbincangan singkat terkait kronologi musibah yang menimpa Gina.
“Sejak lahir Gina sudah menerima ketentuan Allah (takdir), yakni tidak lahir normal seperti anak-anak pada umumnya,” ucap ayahnya yang akrab disapa kang Andi. Dengan keadaan tersebut Gina kerap kali mendapat Perlakuan kurang menyenangkan dari teman-temannya di sekolah. Namun hal tersebut tidak menyurutkan semangat Gina untuk terus mengecap pendidikan yang saat ini baru kelas 4 sekolah dasar.
“Saya suka pelajaran matematika dan saya bercita-cita ingin menjadi koki,” ujar Gina saat ditanya.
Pada akhir pertemuan, sepasang suami-istri dermawan Teladanku yang baik hati itu langsung memberikan biaya untuk pembuatan kaki palsu Gina. Kemudian setelah shalat dzuhur berjamaah di masjid tim relawan langsung bergegas menuju kawasan Cimuning, Bekasi Timur Regency untuk mendapatkan konsultasi medis serta dilanjutkan dengan pengukuran kaki palsu Gina.
Gina bersama rombongan kembali ke Sukabumi sore harinya. Kini Gina tinggal menunggu proses pembuatan kaki palsunya selama 10 hari kedepan untuk kemudian kembali ke Bekasi mencoba menggunakan kaki palsu yang dipesan.
Sahabat Teladanku, selalu saja ada orang baik yang Allah gerakkan hatinya untuk peduli dan berbagi. Gina adalah contoh nyata pelajaran hidup bagi setiap kita yang memiliki tubuh yang sempurna. Boleh jadi Gina lebih mampu dan bersabar menerima takdirnya ketimbang kita.
Jadi, marilah kita berlomba menjadi dermawan yang terus berbagi dan peduli kepada mereka yang membutuhkan bantuan di manapun berada.