Pasaman Barat, Panjimas.com — Aksi Relawan Mandiri Himpunan Alumni IPB (ARM HA-IPB) bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi Sumatera Barat menyerahkan bantuan kemanusiaan tahap pertama kepada para penyintas Gempa Magnitudo 6,1 di Kampung Sawah, Jorong Tanjung Beruang, Nagari Kajai, Kecamatan Talamau, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat. Paket bantuan kemanusiaan tersebut diserahkan pada hari Jumat, 11 Maret 2022, berupa 20 unit hunian sementara (emergency shelter) dilengkapi dengan 20 paket keluarga yang terdiri atas sajadah, kain sarung, mukena, dan jerigen. Total nilai bantuan tahap pertama untuk Pasaman Barat ini mencapai Rp 30 juta.
Bantuan diserahkan secara simbolis oleh Pengurus ARM HA-IPB, Ir. Dila Azani, didampingi Ketua PMI Pasaman Barat yang juga Wakil Bupati Pasaman Barat, Risnawanto SE, serta Kepala Markas PMI Sumatera Barat Drs. Hidayatul Irwan.
“Bantuan dari para alumni IPB ini semoga bermanfaat untuk Bapak dan Ibu semua,” kata Dila Azani. Hadir pula dalam penyerahan bantuan itu, Ketua Bidang Sosial DPP HA-IPB, Ir. Syafrul Bachtiar, Kepala Markas PMI Pasaman Barat yang juga Ketua DPC HA-IPB Pasaman Barat, Rida Warsa S.P., serta beberapa pengurus DPD HA-IPB Sumatera Barat dan DPC HA-IPB Pasaman Barat.
Salah satu warga penyintas, Ibu Eva, mengaku amat bersyukur atas hunian sementara yang diterimanya. Sejak peristiwa gempa 25 Februari 2022 lalu yang meruntuhkan rumahnya, ia bersama suami dan dua anaknya terpaksa tinggal di kandang sapi. “Bantuan ini Insyaa Allah sangat bermanfaat bagi kami. Kami sangat berterima kasih,” ujarnya
Bantuan berupa hunian sementara ini diputuskan ARM HA-IPB bersama PMI Provinsi Sumbar berdasarkan pertimbangan bahwa status Tanggap Darurat Bencana (TDB) di Pasaman dan Pasaman Barat telah berakhir pada 10 Maret 2022. Tahap selanjutnya adalah tahap transisi menuju pemulihan, sebelum fase rehabilitasi-rekonstruksi.
“Donasi pertama hunian sementara yang diinisiasi PMI Sumbar datang dari ARM HA-IPB, dan menjadi pemicu bagi pihak-pihak lain untuk ikut berdonasi,” kata Wakil Bupati Risnawanto SE. Total kebutuhan hunian sementara sendiri diestimasi mencapai 2.500 unit.
Kepala Markas PMI Provinsi Sumbar, Drs. Hidayatul Irwan, menegaskan bahwa bantuan ini adalah bentuk kolaborasi dan kerja sama antar-sesama lembaga kemanusiaan yang patut ditiru ke depannya. “Hunian sementara ini kita berikan kepada penyintas prioritas yang rumahnya mengalami kerusakan berat,” ujar Hidayatul Irwan. Biaya pembangunan setiap unit hunian mencapai Rp 2,5 juta. Bantuan ARM HA-IPB diarahkan untuk pengadaan bahan kayu dan terpal, sementara konstruksi dan penyelesaiannya dikerjakan oleh relawan PMI bersama masyarakat penerima bantuan.
ARM HA-IPB menyampaikan penghargaan kepada PMI Sumbar, Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat, serta para donatur khususnya dari kalangan alumni IPB yang memungkinkan terlaksananya operasi kemanusiaan tahap pertama di Pasaman Barat ini. Yang mengharukan, sebagian dari penyintas telah menempati hunian darurat sebelum acara serah-terima.
Saat ini masih banyak penyintas yang membutuhkan hunian sementara dan fasilitas air bersih dan sanitasi. Terlebih lagi April nanti sudah memasuki bulan Ramadhan. Karena itu ARM HA-IPB terus mengajak para Alumni IPB dan masyarakat umum untuk bersama-sama membantu para penyintas di Pasaman Barat dan Pasaman.
Info lebih lanjut silakan hubungi:
AKSI RELAWAN MANDIRI HIMPUNAN ALUMNI IPB (ARM HA-IPB)
Agus Rusli, Sekretaris Jenderal
Telp: +62 812 108 4366