Jakarta, Panjimas.com – Adalah Dr Sunardi yang kesehariannya berprofesi sebagai dokter yang banyak menulis buku-buku tentang kesehatan dan sering terlibat membantu aktivitas di bidang sosial seperti menggratiskan pasiennya yang tidak mampu sampai ikut membantu korban gempa dan berbagai bencana di Indonesia.
“Beliau adalah pendiri lembaga kemanusiaan Hilal Ahmar, dokter yang menggratiskan pasiennya, selalu terdepan dalam menangani berbagai bencana baik yang ada di dalam maupun luar negeri,” ujar Yani Arsim dalam cuitannya di Twitter sambil membagikan sejumlah buku yang ditulis almarhum Dr Sunardi.
Senada dengan itu Wadda Umar yang juga mengaku pernah bersama dengan almarhum Dr Sunardi saat terjadi Gempa Padang 2009 menuliskan kesaksiannya tentang sosok Dr Sunardi.
“Sungguh luar biasa beliau, sederhana, santun dan dedikasinya untuk kemanusiaan luar biasa. Saya banyak belajar tentang pengorbanan dari pelayanan dan apa yang dilakukan beliau,” katanya lagi.
Bahkan dalam setiap aktivitas kemanusiaan masih menurutnya disetiap lokasi bencana Dr Sunardi ini selalu mengirimkan relawannya. Tentu saja dalam misi kemanusiaan itu mengobati yang sakit tanpa memandang suku, bangsa dan agama apapun.
“Dan ketika mendengar beliau ditembak mati karena melawan, rasanya tidak mungkin. Karena saya ketemu terakhir beliau hari Sabtu kemarin saat beliau takziah ke keluarga kami, setelah perjumpaan terakhir tahun 2009 lalu. Beliau berjalan masih memakai tongkat, tertatih-tatih. Sepertinya tidak mungkin bisa melawan,” tulisnya lagi.
“Semoga Allah Swt mengampuni beliau dan menerima amal beliau, serta memasukkan ke dalam jannah bersama para nabi, para sidikin, orang-orang salih dan para syuhada,” ujarnya.
Seperti sudah diketahui, bahwa Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menembak mati terduga teroris berinisial SU di Bekonang, Sukoharjo. Jawa Tengah, pada hari Rabu, (9/3/2022) malam.
Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan mengatakan, petugas terpaksa melepaskan tembakan akibat SU melakukan perlawanan dan membahayakan jiwa saat hendak ditangkap di Jalan Bekonang, Sukoharjo, sekitar pukul 21.15 WIB.