Jakarta, Panjimas.com – Ketua PCM Salareh AIA Suarto Chatib Basa mengharapkan kebersamaan, kekompakan dan peduli dalam acara Tabligh akbar dan peletakan batu pertama Tahfidz Aisiyah Ranting Kayu Pasak Cabang Salareh AIA Agam (6/3/22) bersama Bupati Agam Dr.H. Andri Warman, MM dan anggota DPRD Hj. Hartati, SH, MH dan tokoh masyarakat se Kecamatan Plambayan.
Tanah wakaf seluas 14 x 24 dari wakaf keluarga ibu Julinar kepada persyarikatan Muhammadiyah melalui ibu Asmawaty ketua Aisiyah Ranting Kayu Pasak itu semoga menjadi amal jariyah yang pahalanya terus mengalir sampai ke surga.
Dalam kesempatan itu Andriwarman mengharapkan agar Muhammadiyah sebagai organisasi terbesar sekaligus menjadi garda terdepan di Indoenesia dalam mengelola kegiatan Tahfidz yang hingga kini sudah ada 100 dari yang di targetkan 176 rumah Tahfidz se Kabupaten Agam, Sumatera Barat.
Amirsyah Tambunan Sekjen MUI juga Waka Majelis Wakaf PP Muhammadiyah menegaskan bahwa Tahfidz Qur’an dapat di jadikan wadah pembinaan generasi Qur’ani yang berakhlak mulia, terampil sebagai garda terdepan dalam menyelesikan masalah (problem solving) bukan sebagai pembuat masalah (problem maker).
Hal ini sangat beralasan karena anak yang terdidik secara Qurani telah terlatih akan menjadi orang yang sabar, cerdas, jujur dan terampil. Bangsa ini tengah menghadapi banyak masalah memerlukan pemimpin yang jujur, cerdas dan trampil.
“Banyak pemimpin cerdas tapi tidak jujur dalam mengelola bangsa sehingga bangsa ini mengalami banyak masalah,” tandas Buya Amirsyah.
Untuk itulah Buya Amirsyah meminta lewat lembaga pendidikan seperti Tahfidz Qur’ran dapat melanjutkan ke Perguruan Tinggi Muhammadiyah se Indonesia seperti Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat (UMSB) di Kota Padang sehingga menghasilkan kader umat dan kader bangsa.