Jakarta, Panjimas.com – BNPT dan DENSUS 88 terlihat cukup serius mengurusi masalah terorisme di banyak tempat dimana rakyatnya saya lihat tenang-tenang saja dan malah tidak pernah merasa ketakutan oleh kehadiran orang-orang yang ditangkap yang di duga teroris oleh Densus 88 tersebut.
Namun menurut Anwar Abbas selaku Wakil Ketua MUI tetapi yang mengherankan kita kenapa BNPT dan DENSUS 88 tampak tidak terlalu serius dalam menghadapi terorisme di Papua, padahal disana korban yang berjatuhan baik yang luka-luka atau mati karena ditembak dan dibunuh oleh KKB sudah cukup banyak.
“Bahkan baru-baru ini yaitu pada tanggal 2 Maret yang lalu ada sekitar 8 orang karyawan Palapa Timur Telematika (PTT) tewas ditembak Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, dimana evakuasi jenazahnya sempat terkendala lantaran cuaca dan baru akan dilakukan esok harinya yakni Senin 7 Maret 2022,” ujar Buya Anwar Abbas.
Kesedihan dan keprihatinan kita menurut Buya Anwar tentu semakin bertambah karena mereka yang dibunuh tersebut sedang bekerja untuk kepentingan orang banyak yaitu melakukan perbaikan Tower Base Transceiver Station (BTS) 3 Telkomsel di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua.
“Hal ini jelas membuat diri kita sebagai warga bangsa bersedih dan sekaligus juga kecewa. Kita sedih karena saudara-saudara kita yang sedang bekerja tersebut tewas dibunuh oleh sang teroris, tapi kita juga kecewa karena terkesan BNPT dan DENSUS 88 tidak dan belum berbuat banyak dalam memberantas dan memerangi terorisme di Papua,” urainya.
Padahal yang dilakukan oleh KKB itu akhir-akhir ini benar-benar telah membuat masyarakat Papua tidak lagi bisa hidup dengan tenang karena selalu diliputi oleh rasa takut dan ketakutan. Bahkan polisi dan tentarapun saya rasa juga demikian karena mereka adalah juga manusia biasa seperti kita.
“Untuk itu diharapkan BNPT dan DENSUS 88 agar memberikan perhatian lebih untuk menghentikan tindakan terorisme di papua yang sudah sangat-sangat meresahkan kita semua karena kita sayang dan peduli terhadap nasib dari saudara-saudara kita yang ada di bumi cendrawasih tersebut,” tandasnya.
“Karena kalau mereka belum bisa merasa aman dan tenang dalam bekerja tentu produktifitas mereka akan rendah sehingga kesejahteraan mereka sudah jelas dan pasti akan menurun dan kita tentu saja tidak mau hal itu terjadi,” pungkasnya.