Jakarta, Panjimas – Menurut pengalaman saya selama meruqyah orang yang terindikasi sakit jiwa, setengah gila, terkena gangguan emosi, hawa nafsu yang tidak seimbang dan terindikasi dikendalikan setan penyusup dari golongan jin yang ada dalam jiwanya, ketika diruqyah dengan diperdengarkan adzan berkali-kali di telinganya, mereka stress, teriak dan marah karena sangat benci dengan suara azan.
Dalam kemarahannya ketika diruqyah dengan suara azan yang diulang-ulang setan dari golongan jin penyusup dalam tubuh pasien ada yang menyuarakan teriakan marah layaknya orang sombong, ada yang bersuara keras seperti sengrukan suara babi, ada yang melolong seperti anjing atau serigala, ada juga yang mengaum seperti macan, tanda mereka sangat membenci suara azan.
Jika diruqyah terus menerus dengan bacaan Al-Qur’an dan diselingi suara azan berulang ulang, lama-lama setan penyusup tersebut lemah dan nyerah. Jika sudah demikian, maka tinggal dieksekusi agar setan penyusup tersebut segera keluar dri tubuh pasien ruqyah, dengan dibimbing untuk membaca dua kalimat syahadat dan diminta bersumpah untuk segera keluar.
Setelah setan dari golongan jin terindikasi keluar dengan muntah berkali kali, baru pasien ruqyah sadar dan lancar baca kalimat kalimat Tauhid (Tasbih, Tahlil, Tahmid dan Takbir serta kalimat istighfar).
Dari pengalaman meruqyah selama ini, kesimpulan umumnya bahwa setan-setan dan para pengikutnya baik yang dari golongan jin maupun manusia sangat membenci dengungan suara azan, kalimat-kalimat tauhid lainnya serta bacaan Al-Qur’an.
Ketika kebenciannya itu timbul, ada yang mempersonifikasikan dirinya dengan suara seperti suara babi, gonggongan anjing atau harimau.
Oleh karena itu, jika ada manusia yang benci terhadap suara-suara azan, kalimat tauhid, dan atau bacaan lantunan ayat-ayat Al Qur’an maka kemungkinan orang tersebut termasuk golongan setan atau minimal sekutunya setan.
Sikap kita terhadap orang-orang seperti itu sesuai dengan petunjuk Allah adalah tinggalkanlah tipu dayanya, jangan ikuti atau taati maunya.
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
“Bukankah Aku telah memerintahkan kepadamu wahai anak cucu Adam agar kamu tidak menyembah (mentaati) setan? Sesungguhnya, setan itu musuh yang nyata bagi kamu,” (QS. Ya-Sin 36: Ayat 60)
“Dan sungguh, ia (setan itu) telah menyesatkan sebagian besar di antara kamu. Maka apakah kamu tidak mengerti?” (QS. Ya-Sin 36: Ayat 62)
Wallahu a’lam
Willyuddin A. R. Dhani
Praktisi Ruqyah Syar‘iyyah