Jakarta, Panjimas.com – Amirsyah Tambunan selaku Sekjen Asosiasi Dosen Indonesia (ADI) yang juga Sekjen MUI mengecam atas perusakan sekolah yang terjadi di Mandailing Natal, Sumatera Utara. Karena merusak sekolah berarti juga merusak peradaban bangsa. Bangsa yang maju adalah bangsa yang menjadikan sekolah sebagi ujung tombak membina peradaban bangsa.
Ormas Islam Muhammadiyah yang memiliki lembaga pendidikan diantaranya di bidang pendidikan, kesehatan dan yayasan sosial. Dari data yang diperoleh, jumlah lembaga pendidikan yang dimiliki Muhammadiyah mencapai lebih dari 10 ribu, tepatnya 10.381. Terdiri dari TK, SD, SMP, SMA, pondok pesantren, dan perguruan tinggi 167.
Melalui lembaga pendidikan di Indonesia telah berkontribusi mencerdaskan kehidupan bangsa. Kerena itu merusak pendidikan merupakan cermin rendahnya moral anak bangsa.
Seperti yang diketahui sebelumnya, yang dirusak selain isi dalam kedua gedung Sekolah Madrasa Aliyah (MA) milik Muhammadiyah yakni Muhammadiyah 6 dan Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah 10 Kotanopan, beberapa jendela kacanya juga dipecahkan.
Ketika dikonfirmasi kejadian itu benar terjadi dan bukan baru pertama, sebab beberapa kali terjadi bahkan tahun lalu kejadian yang sama pernah terjadi di sekolah Kita Muhammadiyah di Kecamatan Batahan Madina dan kejadian di Kotanopan ini sudah kesekian kalinya,” ujar Ketua PDPM Madina, Ahmad Jumadi seperti yang dilansir oleh MNC Portal Indonesia, Kamis (17/02/2022) malam.
Pola pola seperti ini dilakukan maraknya gaya dan model faham Komunisme yang ada di Indonesia tahun 60an.
Meski belum diketahui siapa pelakunya, Amirsyah Tambunan selaku putra kelahiran Sumut berharap kepada Kepolisian RI melalui Polres Madina atau Polsek setempat segera mengejar siapa pelaku dan dalangnya.
Sangat tidak manusiaawi karena tindakan teror ini sudah lebih dari 5 kali diobrak-abrik dan kaca sekolah tersebut dipecahkan oleh orang tak bertanggungjawab tersebut.
“Jadi untuk ini kami desak sangat kepada pihak Polres Madina atau melalui Kapolsek Kotanopan agar menangkap siapa pelakunya, siapa pun dia ini sudah menyangkut harkat dan martabat lembaga pendidikan Muhammadiyah,” tegas Amirsyah.
Menurut Jumadi, jika kejadian ini tidak ada tindakan yang lebih serius maka hal yang serupa dia khawatirkan akan terjadi lagi karena kata dia, perilaku seperti pengerusakan gedung sekolah sudah tidak manusiawi.
Polsek Kotanopan, Iptu Budi membenarkan tentang pengrusakan 2 sekolah milik Muhammadiyah itu adalah benar-benar terjadi di daerah tersebut.
Amirsyah juga memberikan dukungan dan apresiasi kepada Muspika dan cabang Muhammadiyah setempat untuk mengusut kejadian ini di dan di Kelurahan Kotanopan yang diduga telah dirusak oleh orang yang tidak dikenal.
“Harus ada tindakan hukum yang tegas dan keras kepada pelaku perusakan karena jelas ini merusak lembaga pendidikan sebagai laboratorium pembinaan moral anak bangsa,” pungkas Amirsyah