JAKARTA, Panjimas.com – Tidak banyak pemimpin daerah yang sukses dan berhasil dalam soal penanganan permasalahan Banjir yang ada di tiap daerah masing-masing kepala daerah tersebut. Banyak daerah di Indonesia yang pemimpin nya yang tidak berhasil dan tidak sukses dalam perkara yang kerap menjadi masalah pelik di banyak wilayah tersebut.
Tapi tidak bagi seorang Anies Baswedan yang menjadi Gubernur DKI Jakarta saat ini. Berdasarkan Lembaga survei Populi Center menunjukkan data bahwa 74,9 persen masyarakat Jakarta puas atas kinerja Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam penanganan banjir.
Hasil survei Populi Center yang dirilis pada Rabu, 9 Februari 2022 lalu menunjukkan 12,2 persen sangat puas dan 62,7 persen masyarakat menilai puas terhadap pelaksanaan kebijakan penanggulangan banjir melalui penataan sungai oleh Pemprov DKI Jakarta.
Sementara yang menilai tidak puas sebesar 23,1 persen yakni terdiri dari mereka yang tidak puas 21,3 persen, dan mereka yang sangat tidak puas 1,8 persen. Kemudian 2 persen masyarakat tidak menjawab atau tidak mengetahui isu tersebut.
Terdapat enam program penanggulangan banjir yang dijalankan Pemprov DKI.
Sebanyak 66,3 persen masyarakat menilai bahwa program pengerukan sungai sudah terlaksana dengan baik. Adapun program normalisasi sungai, 53,3 persen masyarakat menilai sudah berjalan baik.
Program sumur resapan atau darinase vertikal yang beberapa waktu terakhir cukup mengundang kontroversi, sebanyak 50 persen masyarakat menilai drainase vertikal atau sumur resapan sudah berjalan baik dalam penanganan banjir.
Lalu sebanyak 48,3 persen masyarakat menilai pembangunan waduk atau embung sudah berjalan dengan baik. Lalu 42,7 persen masyarakat menilai pembangunan polder air sudah berjalan baik. Kemudian, sebanyak 34,5 persen masyarakat menilai pembangunan kolam olakan efektif dalam menangani banjir Jakarta.
Survei dengan tajuk Evaluasi Kinerja Pemprov DKI Jakarta dan Peta Politik Menuju Pilgub 2024 ini digelar Populi Center mulai tanggal 26 Januari hingga 1 Februari 2022 dengan sampel responden tersebar secara proporsional di 60 kelurahan di Provinsi DKI Jakarta.
Metode pengambilan data dalam survei ini dilakukan melalui wawancara tatap muka terhadap 600 responden yang dipilih menggunakan metode acak bertingkat (multistage random sampling) dengan margin of error (MoE) ± 4 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.
Proses wawancara tatap muka dilakukan dengan menggunakan aplikasi survei Populi Center serta menerapkan protokol kesehatan yang ketat. “Survei dilakukan dengan menggunakan pendanaan internal,” Rafif Pamenang, seperti dilansir Tempo.co.