JAKARTA, Panjimas.com – Polemik tentang pembangunan Museum Holocaust yang ada di Minahasa, Sulawesi terus berkembang. Banyak pihak yang menganggap hal itu tidak sesuai dan dan tidak tepat ada di Indonesia.
Adalah Buya Amirsyah Tambunan selaku Sekjen MUI yang mengritik pembangunan Museum Holocaust di Minahasa, Sulawesi Utara. Ia mempertanyakan maksud dari pembangunan museum tersebut.
“Jadi begini, Holocaust ini sejarah di mana massa Nazi yang membantai ribuan kaum Yahudi. Nah, kemudian timbul pertanyaan, itu bangsa Nazi dari Jerman kok ujug-ujug membuat museum Holocaust, ini maksudnya apa,” kata Amirsyah di Kantor MUI, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (3/2/2022), seperti dilansir Republika.co.id.
Amirsyah menilai, sebaiknya pembangunan museum itu dilakukan di Jerman. Sebab, menurut dia, keberadaan museum tersebut tidak tepat dan tidak cocok dengan nilai-nilai Pancasila yang ada di Indonesia.
“(Pembangunan museum) itu di Indonesia tidak tepat, tidak relevan. Buat saja di Jerman. Karena itu kan sikapnya tokoh Jerman, namanya Nazi, kok tiba-tiba dibuat di Indonesia, untuk apa,” ujarnya.
Menurutnya, Indonesia memiliki Pancasila dengan sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab.
“Dan di Indonesia tidak cocok, di Indonesia itu Pancasila, sila kemanusiaan yang adil dan beradab, yang menghargai nilai kemanusiaan, kesemestaan, kecintaan. Jadi tidak boleh, dipertontonkan dalam bentuk pameran atau museum yang seperti itu,” tandas Amirsyah
Pembangunan museum Holocaust ini diketahui dari unggahan Duta Besar Jerman untuk Republik Indonesia, Ina Lepel melalui akun Twitternya. Dalam cicitan Ina Lepel di akun @GermanAmbJaka, ia mengaku museum Holocaust dibuka bertepatan dengan hari Holocaust Internasional.