SOLO (Panjimas.com) – Masyarakat Solo mengunjungi kompleks Pasar Gede dan halaman Balai Kota Solo untuk menyaksikan lampion Tahun Baru Imlek mulai Sabtu (29/01) malam.
Namun, tak sebanyak pada malam Minggu tersebut, kemeriahan menyambut Tahun Baru Imlek justru terjadi pada hari Minggu (30/1/2022) malam.
Kemeriahan diwarnai sejumlah pelanggaran protokol kesehatan (prokes). Di antaranya berkerumun tanpa menjaga jarak hingga nekat tidak mengenakan masker.
Dilansir Solopos.com, Ketua Panitia Imlek Bersama 2022 Solo, Sumartono Hadinoto, mengimbau masyarakat untuk tetap waspada mengingat kondisi masih pandemi. Terlebih lonjakan kasus Covid-19 terus naik beberapa waktu terakhir.
“Kami kan sebetulnya memang belum siap melaksanakan. Ini cukup mendadak, perintah Wali Kota. Tentunya kami [panitia Imlek Bersama 2022] harus mendukung kebijakan Pemkot Solo,” kata Sumartono.
Sumartono mengapresiasi dukungan agar semua event Tahun Baru Imlek segera digelar kembali di Solo. “Ini sudah saya laporkan ke Wali Kota. Mungkin ke depan bakal ada penjagaan ketat dengan cara persuasif,” ujarnya.
Tim Panitia Imlek Bersama 2022 sebenarnya tidak melarang warga untuk selfie berlatar lampion, asalkan mau menaati prokes pencegahan Covid-19. Panitia juga bekerja sama dengan sejumlah pihak untuk memecah kerumunan massa.
Salah satunya dengan memasang lampion di sekitar Pucang Sawit dan Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ). “Ya tujuannya agar tidak kumpul semua di sini [Pasar Gede],” kata Sumartono.
Pada tahun ini panitia juga tidak membuka stand jualan untuk menghindari tumpukan kerumunan. Namun, nyatanya banyak pedagang kaki lima (PKL) dadakan yang menyerbu kawasan tersebut.
Sumartono menambahkan Tahun Baru Imlek kali ini di Kota Solo dimeriahkan 1.000 lampion hingga akhir Februari. Ada pula lampion shio harimau di depan Kantor Balai Kota dan jembatan baru Ketandan serta dewa uang.
Masyarakat mulai masuk ke kawasan lampion sejak pukul 19.00 WIB. Aparat kepolisian turut berjaga. Namun, kerumunun tak bisa dihindari. Banyak orang berhenti di pinggir jalan sembari menikmati makanan dan melihat lampion. Ada juga yang berburu spot foto dan selfie hingga mengganggu pengendara yang lewat.
Akibatnya, kondisi tersebut sempat menimbulkan kemacetan di area Pasar Gede hingga Gladak. Antrean mobil mengular dari perempatan Warung Pelem menuju Balai Kota Solo. Beberapa pengendara bahkan terlihat berputar balik untuk mencari jalan alternatif.