JAKARTA, Panjimas.com – Fenomena kebangkitan ekonomi syariah masih banyak menyisakan PR bagi umat Islam untuk bisa diselesaikan agar era baru kejayaan Islam kembali terwujud dan digenggam umat. Salah satu tokoh yang turut memikirkan fenomena ekonomi syariah di Indonesia adalah Anwar Abbas yang dikenal sebagai pengamat sosial ekonomi dan keagamaan.
“Saya agak bingung juga kenapa pihak pemerintah dan Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) kalau bicara tentang usaha untuk mendorong ekonomi syariah secara nasional lalu yang diingat dan teringat kok hanya pesantren saja padahal banyak sekolah-sekolah Islam lainnya yang non pesantren seperti SD, SMP dan SMA serta SMK Islam yang juga harus kita bina dan kembangkan,” ujar Anwar Abbas.
Kemudian dirinya bercerita bahwa beberapa waktu lalu ia baru saja berkunjung ke SMK Muhammadiyah 2 Pekanbaru yang secara serius memfokuskan dirinya dengan pendidikan kewirausahaan, yaitu ekonomi dan bisnis serta digital.
Di sekolah tersebut dirinya melihat banyak produk-produk siswa dan keluarga mereka yang dijual di mart atau toko yang mereka miliki. Minimal penjualan mereka sehari sekitar Rp 4 juta rupiah dan yang mengelolanya adalah murid-murid sendiri dengan di dampingi oleh guru kewirausahaannya.
“Saya melihat fenomena yang ada di sekolah ini sangat menarik karena dalam percakapan saya dengan beberapa murid yang sedang bertugas tampak di wajah mereka rasa senang dan suka cita dalam melaksanakan serta menjalankan tugas yang dibebankan oleh sekolah untuk mengurusi toko dan atau menjual barang-barang mereka di toko tersebut,” kata Anwar Abbas yang juga sebagai Ketua PP Muhammadiyah tersebut.
Jadi dengan demikian menurutnya para peserta didik di sekolah ini selain mendapatkan pelajaran atau teori-teori tentang ekonomi dan bisnis di dalam kelas mereka juga mendapatkan pengalaman langsung bagaimana mengelola dan menjalankan bisnis atau usaha.
Dalam kegiatan di toko tersebut dirinya juga mengatakan bahwa ada pelajaran penting bagaimana memberikan pelayanan yang terbaik kepada si pembeli. Baik dari kalangan murid, guru, karyawan dan masyarakat luar. Bila program dan praktek seperti ini diperluas kepada sekolah-sekolah islam yang non pesantren tentu diharapkan akan bisa dan dapat mendorong pertumbuhan dan perkembangan ekonomi syariah di tanah air.
Sehingga diharapkan pada waktunya ekonomi syariah di indonesia bisa di akselerasi untuk menjadi lebih maju dan lebih besar lagi. Untuk itu dirinya juga mengharapkan kepada pihak pemerintah dan ketua Masyarakat Ekonomi Syariah, Erick Thohir untuk tidak hanya bersinergi dalam mengembangkan ekonomi syariah dengan pesantren tapi juga dengan sekolah-sekolah Islam lainnya yang jumlahnya cukup besar.
Maka dengan demikian menurutnya, diharapkan apa yang menjadi cita-cita dari Presiden yaitu menjadikan ekonomi syariah Indonesia menjadi salah satu yang terbesar di dunia bisa terwujud.
“Untuk terwujudnya cita-cita tersebut menurut saya itu bukanlah suatu hal yang mustahil apalagi setelah melihat bagaimana senang dan bersemangatnya mereka untuk mempelajari ekonomi dan bisnis serta mempraktekkannya dengan mempergunakan sistim digital,” pungkasnya