JAKARTA, Panjimas.com – Secara langsung KH Amirsyah Tambunan selaku Sekretaris Jenderal (Sekjen) Majelis Ulama Indonesia (MUI) memberikan selamat atas penyelenggaraan Muktamar Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) pada masa Pandemi Covid 19 yang diadakan di Kendari.
“Umat dan bangsa menaruh perhatian terhadap IMM, demikian juga sebaliknya IMM sangat peduli kepada keselamatan umat dan bangsa,” ujarnya
Lebih lanjut dirinya juga menyampaikan bahwa umat dan bangsa saat ini memerlukan edukasi untuk lebih kuat menghadapi cobaan di tengah pandemi Covid 19. “Kita bersyukur Pandemi Covid 19 udah melandai. Akan tetapi harus terus waspada agar tidak terjebak dengan eforia,” katanya
Diperkirakan pandemi Covid 19 akan memasuki fase ke empat berupa lonjakan Covid 19 akan terjadi. Semua pihak harus waspada terhadap peringatan dini tersebut, sehingga tidak banyak yang korban. Dalam konteks itu sekjen MUI Amirsyah Tambunan mengajak adik-adik IMM agar terus melakukan edukasi kepada kelompok sasaran.
“Pertama, perguruan tinggi tempat kuliah melalui pembelajaran tatap muka (PTM) terus melakukan protokol kesehatan dan mendukung cakupan vaksinasi yang lebih humanis dengan memperhatikan nilai-nilai kemanusiaan agar mendukung ikhtiar tersenut.Kedua, terhadap internal kader IMM perlu melakukan muhasabah agar lebih menanamkan keunggulan sebagai kader umat dan kader bangsa,” tandasnya
Atas dasar itu, sebagai kader umat tidak boleh melupakan apalagi meninggalkan umatnya. Membina kader IMM merupakan ladang amal yang sangat luas. Tiada hari tanpa perkaderan itulah yang di lakukan Amirsyah ketika menjabat sebagai Ketua IMM Cabang Medan (1984-1986).
Ladang amal kader IMM seluruh Perguruan Tinggi yang harus mampu membentuk jadi diri adik-adik mahasiswa di kampus. Jati diri dalam bentuk kecerdasan spritual, kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional, kecerdasan sosial dan kecerdasan dalam bidang entrepreneurship menjadi wirausahawan dalam menggali kekayaan sumber daya alam Indonesia.untuk kesejahteraan masyarakat.
Kader IMM jangan keder, sehingga tidak tergantung pada arah angin dan kepentingan politik sesaat. Menjadi politikus merupakan salah satu konsekuensi sebagai kader bangsa, akan tetapi harus mampu menjadikan jati diri sebagai mahasiswa.
“Bangsa ini telah lelah mengurus ketergantungan ekonomi kepada hutang luar negeri. Jadi jangan lagi di bebani dengan ketergantungan pada oligarki,” kata Amirsyah yang juga sekjen Asosiasi Dosen Indonesia (ADI).
Masih ingat dalam memori kolektif kita, ketika para mahasiswa beberapa waktu lalu terjerat kasus narkoba di Universitas Sumatera Utara. Dalam konteks ini di mana jati diri mahasiswa sebagai cendikiawan muda?. Oleh sebab itu kader IMM yang terpilih dalam Muktamar di Kendari maka diharapkan mampu meningkatkan kualitas dan kuantitas kader baik dalam bidang pendidikan, sosial, dakwah dan ekonomi dll.
“Akhirnya saya mengucapkan selamat dan sukses kepada Abdullah Musyawir Yahya atas terpilihnya sebagai ketua.Umum IMM dalam Muktamar ke XIX di Kendari tanggal 22 sd 23 Oktober 2021,” pungkasnya