JAKARTA, Panjimas.com – Terkait rencana akan diberikan nama jalan di Jakarta dengan nama Mustafa Kemal Attaturk seperti yang disampaikan oleh Dubes Turki membuat beberapa pihak memberikan tanggapannya. Salah satu tokoh yang memberikan komentarnya adalah Anwar Abbas selaku Waketum Majelis Ulama Indonesia (MUI)
“Mustafa Kemal Attaturk adalah seorang tokoh yang sudah mengacak-acak ajaran Islam. Banyak sekali hal-hal yang dia lakukan yang bertentangan dengan ketentuan yang ada dalam Al-Qur’an dan As-Sunah. Hal itu dia lakukan adalah karena dia ingin menjadikan Turki menjadi negara maju dengan cara menjauhkan rakyat Turki dari ajaran agama islam dan melarang agama Islam dibawa-bawa ke dalam kehidupan publik,” ujar Anwar Abbas kepada Panjimas
Lebih lanjut Waketum MUI dalam keterangan tertulis yang disampaikan kepada Panjimas menyampaikan kalau Mustafa Kemal Attaturk itu adalah seorang tokoh yang sangat sekuler dan tidak percaya akan ajaran agamanya dan berusaha mencari solusi yang bisa membawa Turki menjadi negara maju.
“Jadi Mustafa Kemal Attaturk ini adalah seorang tokoh yang kalau dilihat dari fatwa MUI adalah orang yang pemikirannya sesat dan menyesatkan. Oleh karena itu kalau pemerintah Indonesia akan tetap menghormatinya dengan mengabadikan namanya menjadi nama salah satu jalan di ibukota Jakarta hal demikian jelas akan sangat-sangat menyakiti hati umat Islam karena bagaimana mungkin sebuah negara yang bernama Indonesia yang berdasarkan Pancasila dimana sila pertamanya adalah Ketuhanan yang Maha Esa lalu pemerintahnya akan menghormati seorang tokoh yang sangat sekuler dan melecehkan agama Islam yang menjadi agama dari mayoritas rakyat di negeri ini,” tegas Anwar pada, (18/10/2021).
Oleh karena itu dirinya meminta kepada pemerintah kalau tetap akan mengabadikan namanya menjadi salah satu nama jalan di ibukota Jakarta hal itu jelas merupakan sebuah tindakan yang tidak baik. “Menjadi tidak arif serta jelas-jelas akan menyakiti dan mengundang keresahan di kalangan umat Islam yang itu jelas itu tidak kita harapkan bersama,” pungkasnya