SOLO (Panjimas.com) – Solo Madani Indonesia Jaya (SMIJ) mengutuk dan mengecam sikap represif aparat kepolisian dalam menangani massa mahasiswa yang tergabung dalam aksi damai dalam rangka HUT (Hari Ulang Tahun) Kota Tangerang ke-389.
Ketua SMIJ,Yusuf Soeparno dalam konferensi pers di RM Bakso Kadipolo, Kamis (14/10/2021), menyatakan bahwa oknum polisi yang telah membanting mahasiswa atau demonstran secara nalar tidak dibenarkan. Dengan dasar pertimbangan yaitu kebebasan berpendapat dilindungi UU (Undang-Undang), tagline Polri terbaru sesuai visi dan kisi Kapolri, juklak penanganan massa.
“Atas dasar itulah maka Solo Madani Indonesia Jaya menyatakan sikap mengutuk dan mengecam sikap represif aparat dalam menghadapi massa, meminta agar kepolisian menindak tegas oknum polisi yang telah merusak citra humanis yang dibentuk Polri saat ini,” ujarnya.
Untuk menciptakan efek jera dan mempertahankan profesionalisme kepolisian, maka ia meminta oknum polisi tersebut harus dihukum sesuai peraturan yang ada. Ia juga meminta kepada kepolisian untuk benar-benar melaksanakan fungsinya sebagai pengayom masyarakat dan penjaga ketertibannya masyarakat dengan mengutamakan pendekatan persuasif, komunikatif dan humanistik.
“Meminta kepada kepolisian sebagai aparat penegak hukum untuk menghormati hak asasi manusia dalam mengeluarkan dan menyampaikan pendapat karena juga dilindungi UU,” katanya.
Ia meminta kepada para mahasiswa untuk terus aktif andil nyata dalam memperbaiki dan menjaga bangsa Indonesia. Dan meminta kepada pejabat rektorat agar mendukung upaya civiatas akademika dan mahasiswa dalam menyampaikan pemikiran sesuai apa yang dipelajari di bangku kuliah.
“Meminta kepada masyarakat untuk saling mendukung dan membantu dalam menjaga bangsa Indonesia karena bangsa Indonesia adalah milik rakyat Indonesia,” katanya.
Yang tak kalah pentingya, ia meminta Komnas Ham untuk menginvestigasi dugaan pelanggaran ham yang dilakukan oknum polri. Dalam kesempatan itu para pengurus SMIJ kemudian menunjukkan foto tindakan represif aparat terhadap demonstran yang merupakan para mahasiswa kepada para awak media.