JAKARTA, Panjimas.com – Wacana tentang pembubaran lembaga Densus 88 kembali disuarakan oleh salah seorang anggota DPR RI yang juga Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zon
Menurut Fadli Zon yang juga menjabat pengurus DPP Partai Gerindra itu juga mengatakan bahwa Indonesia tidak boleh jatuh ke dalam operasi-operasi intelijen baik nasional maupun internasional, terutama dalam konteks operasi yang berbau islamofobia.
“Saya sangat yakin, tidak ada teroris di Indonesia. Kalaupun ada, itu harus diberantas dengan cara-cara yang berbeda. Islam di Indonesia menurut saya sudah moderat,” tutur Fadli Zon
Tanggung jawab serta tugas-tugas kontra-terorisme kini memang sudah disebar ke dalam berbagai institusi negara seperti BNPT, BIN, serta Polri. Ia mengkhawatirkan akan terjadi politik anggaran, dimana “terorisme” akan diciptakan oleh pihak-pihak tak bertanggung jawab agar anggaran kontraterorisme dapat terus mengucur.
“Sudahlah, ini zaman berubah. Jangan lagi kita mengglorifikasi terorisme karena menurut saya itu tidak ada,” tandasnya
Terorisme ini menurut saya dibikin-bikin, dibuat-buat, difabrikasi,” tegasnya lagi.
Menurutnya, terorisme memang harus diberantas tapi bukan dijadikan narasi untuk membenci Islam.
“Narasi semacam ini tak akan dipercaya rakyat lagi, berbau islamifobia (islamofobia-red). Dunia sudah berubah, sebaiknya Densus 88 ini dibubarkan saja, terorisme memang harus diberantas tapi jangan dijadikan komoditas,” cuit Fadli Zon, Rabu (6/10)