SWEDIA, Panjimas.com – Sejatinya manusia biasa tentu tidak bisa dengan semaunya melakukan kebebasan dan melakukan pelanggaran menabrak nilai-nilai agama atas dasar kebebasan berekspresi dan mengeluarkan pendapatnya. Apalagi bila menghina atau menistakan agama orang lain.
Adalah Lars Vilks, kartunis Swedia yang menggambar kartun Nabi Muhammad SAW. Dengan apa yang dilakukannya itu menjadi bagian penghinaan terhadap agama orang lain. Dalam hal ini adalah agama Islam. Bukan saja dunia orang tersebut dikejam dan dihujat banyak manusia yang tidak menerima terhadap penghinaan Nabi Muhammad Saw yang merupakan Nabi dan Rasul dari umat Islam. Tetapi akhir kehidupan manusia tersebut juga tidak akan bahagia alias sengsara dalam akhir kehidupannya atau setelah dirinya tiada. Karena akan mendapatkan balasan di akhirat kelak.
Namun sebelum balasan dari Allah Swt itu diterima. Di dunianya manusia laknat tersebut juga mendapat akhir penghidupan yang tidak baik. Seperti yang terjadi dan dialami oleh Kartunis yang menggambarkan Nabi Muhammad Saw yang dikabarkan tewas dalam tabrakan mobil di Swedia pada hari, Ahad (3/10/2021) kemarin.
Vilks adalah seorang penghina Nabi, yang menyamakan Rasulullah sebagai seorang anjing dalam sebuah karikaturnya. Untuk mencegah amukan massa dari umat Islam yang marah, ia selalu dapat perlindungan dari kepolisian Swedia.
Namun, sekuat apapun perlindungan dari kepolisian, Vilks akhirnya tewas. Ia dilaporkan bepergian dengan mobil yang dikawal polisi dan bertabrakan dengan sebuah truk di dekat kota Markaryd, Swedia selatan.
Dua petugas polisi juga tewas. Sedangkan sopir truk dibawa ke rumah sakit.
Vilks, 75, hidup di bawah perlindungan polisi setelah menjadi sasaran ancaman pembunuhan atas kartun yang dia buat.
Kartun yang diterbitkan pada 2007, menyinggung banyak Muslim yang menganggap representasi visual Nabi sebagai penghujatan.
Itu terjadi setahun setelah surat kabar Denmark menerbitkan kartun Nabi Muhammad SAW.
Polisi belum mengungkapkan identitas mereka yang tewas dalam insiden hari Minggu, tetapi mitra Vilks mengonfirmasi kematiannya kepada surat kabar Dagens Nyheter yang dilansir BBC, Senin (4/10/2021).
Sebuah pernyataan dari polisi mengatakan masih belum jelas bagaimana tabrakan itu terjadi tetapi pada awalnya tidak ada yang menunjukkan bahwa ada orang lain yang terlibat.
Kartunis itu telah menyebabkan kemarahan banyak orang dan menyebabkan Perdana Menteri Fredrik Reinfeldt bertemu dengan duta besar dari 22 negara Muslim dalam upaya untuk meredakan situasi.
Tak lama setelah itu, al-Qaeda di Irak menawarkan hadiah USD 100.000 (£73.692) untuk pembunuhannya.
Pada 2015, Vilks menghadiri debat tentang kebebasan berbicara yang menjadi sasaran serangan senjata di Copenhagen. Dia mengatakan dia mungkin menjadi target serangan, yang menewaskan seorang sutradara film.