JAKARTA, Panjimas.com – Peristiwa pengkhianatan Gerakan 30 September (G-30S) PKI menjadi sejarah kelabu bagi bangsa Indonesia. Dimana para anggota PKI mencoba merebut kekuasaan yang ada dan mencoba mengganti ideologi negara menjadi faham komunisme. Hal ini tentu saja bertentangan dengan agama mayoritas yang dianut sebagian besar rakyat Indonesia yakni, agama Islam.
“Umat Islam tak boleh jatuh di lubang sama dua kali apalagi berulang kali. Ideologi komunis akan tetap ada selama manusia masih menghuni dunia ini,” pesan KH Muhyiddin Junaidi selaku Dewan Pertimbangan MUI Pusat
Terkait pemutaran film G30S PKI guna menjadikan media audio visual sebagai bagian pelajaran penting perjalanan sejarah bangsa Indonesia yang tidak akan dilupakan sampai kapanpun. Pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu pun turut berpesan dan menyampaikan nasihatnya.
“Bahaya laten komunis terus menghantui umat beragama, terutama umat islam.Media visual seperti film sangat efektif dalam menyampaikan pesan kepada publik. Apalagi jika di kemas dengan menggunakan teknologi digital yang terkini dan menarik,” pesannya
Untuk itu dirinya berpesan juga serta menganjurkan seluruh bangsa Indonesia khususnya umat Islam untuk ikut menyaksikan pemutaran film G30S PKI
“Khusus bagi generasi milenial yang dikenal sebagai generasi penikmat yang cenderung punya sikap permisif atas dasar toleransi harus di cerahkan agar mereka tak salah arah,” pungkasnya