JAKARTA, Panjimas- Satu hari terakhir ini kita dikejutkan oleh tindakan yang dilakukan oleh Irjen Pol Napoleon Bonaparte yang memberikan pelajaran kepada penista agama Islam, M Kece di Rutan Bareskrim Polri yang kemudian beritanya tersebar di berbagai pemberitaan media.
Menanggapi hal itu, Wakil Ketua Umum MUI, Anwar Abbas pun ikut memberikan komentarnya yang disampaikan kepada Panjimas dengan mengatakan agar kita semua harus mengambil ibrah atau pelajaran berharga dari kasus yang terjadi antara Irjenpol Napoleon Bonaparte itu dengan M Kece
“Kita tahu Napoleon Bonaparte itu bukan orang sembarangan dan bukan orang yang tidak mengerti hukum tapi malah sangat-sangat mengerti bahkan beliau adalah salah seorang penegak hukum. Tapi kalau agamanya dan keimanannya dihina, diremehkan dan direndahkan maka sebagai manusia biasa dan sebagai manusia yang beriman tentu batas kesabarannya juga ada,” ujar Buya Anwar Abbas kepada Panjimas
Oleh karena itu Anwar Abbas berpesan atas peristiwa ini semua kita hendaknya dapat mengambil pelajaran dimana setinggi apapun jabatan orang dan sehebat apapun pengetahuan orang tentang hukum tapi kalau agama dan keyakinannya diganggu maka yang akan berbicara selain rasio juga adalah keimanannya.
“Karena keimanannya diganggu dan diremehkan apalagi setelah melihat sikap si pelaku yang mencla mencle dan tidak mau mengakui kesalahannya bahkan terkesan arogan serta memang punya niat tidak baik maka napoleon pun bertindak dengan menghajar yang bersangkutan dan karena dia sadar tindakannya itu menyalahi hukum maka diapun mengatakan saya siap untuk menanggung resikonya kata beliau,” tutur Anwar yang juga sebagai Wakil Ketua PP Muhammadiyah
Terakhir dirinya juga berpesan dari peristiwa itu kedepannya kita harus benar-benar bisa menyadari bahwa masalah agama itu sangat sensitif. Untuk itu kita mengharapkan agar negara dan para penegak hukum hendaknya benar-benar cepat tanggap bila ada masalah-masalah yang menyangkut pelecehan-pelecehan terhadap masalah agama.
“Ini penting dilakukan dan untuk menjadi perhatian kita semua agar persatuan dan kesatuan kita sebagai warga bangsa tidak rusak dan dirusak oleh sikap dan perbuatan dari orang seorang atau segelintir orang,” tandasnya pada Senin, (20/9/2021).