JAKARTA, Panjimas – Setelah sebelumnya heboh pernyataan yang disampaikan oleh pengamat Susaningtyas Kertopati yang mengatakan tentang salah satu ciri-ciri terorisme adalah penggunaan bahasa Arab. Disamping beberapa ciri-ciri lainya ia juga sebutkan.
Setelah ramai penolakan dan banyak tokoh-tokoh yang juga memberikan tanggapannya akhirnya pengamat asal Yogya tersebut mendatangi kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada hari Rabu, (15/9/2021) guna kepentingan klarifikasi dan permohonan maaf.
Ketika Panjimas menghubungi KH Cholil Nafis selaku Ketua MUI Bidang Dakwah dan Ukhuwah melalui pesan singkatnya didapatkan informasi dan dokumentasi dibenarkan kalo pengamat kontroversi tersebut memang datang ke kantor MUI Pusat di Jl Proklamasi Jakarta Pusat.
“Alhamdulillah Bu Nuning datang dan silahturahim ke MUI, itupun katanya tidak janjian dan bertepatan saya datang ke MUI dan beliau tabayun bahwa beliau tidak membenci Islam karena katanya dia sendiri muslim,” ujar KH Cholil Nafis
Dalam kesempatan itu disampaikan juga isu-isu yang berkembang dan pihak MUI menghimbau kepada Susaningtyas agar lebih hati-hati menyampaikan sesuatu pernyataan ke publik sehingga mudah diplintir. Termasuk bijak mengunakan media sosial untuk tujuan kebaikan dan tidak menyakiti orang lain.
Seperti diketahui, Susaningtyas Kertopati atau panggilannya adalah Nuning merupakan anggota DPR dari PDIP periode 1999-2004. Dia lalu menjadi anggota DPR dari Hanura periode 2009-2014. Pada Pemilu 2019, dia maju sebagai caleg DPR dari Perindo.
Diberitakan diberbagai media sebelumnya, seorang Pakar militer dan intelijen Susaningtyas Nefo Kertopati mengungkap kalau saat ini banyak sekolah di Indonesia sudah berkiblat pada Taliban.
Menurut dirinya ini adalah bukan sekadar omong kosong belaka, sebab fakta ini sudah menjadi penelitian umum yang dilakukan oleh sejumlah universitas, termasuk UI.