JAKARTA, Panjimas – Bukan hanya para Ulama dan Ormas Islam yang mengingatkan dan menyampaikan komentarnya terkait ucapan Pangkostrad, Letjen Dudung Abdurachman yang mengatakan bahwa “Semua Agama Sama”. Kalo ini yang mengingatkan Pangkostrad adalah salah satu anggota DPR RI.
Adalah Bukhori Yusuf anggota DPR RI dari FPKS yang juga mengritik ucapan Panglima Komando Strategis TNI Angkatan Darat (Pangkostrad) Letnan Jenderal TNI Dudung Abdurrachman yang mengatakan semua agama benar di mata Tuhan.
Anggota Komisi VIII itu juga mengingatkan soal yang berkaitan dengan kebenaran agama itu sejatinya bukan domain TNI. Selain itu, dalam kapasitas Dudung sebagai pejabat militer, politisi PKS ini mengharapkan kebijaksanaan dan kehati-hatian Dudung dalam melontarkan pernyataan yang berada di luar domain pengetahuannya agar tidak mengulang kontroversi di masa mendatang.
“Saya pikir bukan otoritas TNI untuk bicara tentang kebenaran agama. Namun perlu ditegaskan, bukan berarti dilarang secara mutlak. Hanya saja, mengingat isu ini bersifat sensitif dan prinsipil, diskursus ini seyogyanya diterangkan oleh pihak yang selaras dengan kapasitasnya, seperti pemuka agama demi menghindari polemik,” tutur Bukhori melalui keterangan tertulis kepada media.
Lebih lanjut Buchori Yusuf juga menjelaskan, tugas TNI adalah menjaga pertahanan dan keamanan negara sebagaimana telah diatur dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia (UUD 1945). Karenanya, ia mengimbau Dudung untuk berbicara sesuai dengan kapasitasnya.
Menyitir Pasal 30 ayat (2) UUD 1945 disebutkan: “Usaha pertahanan dan keamanan negara dilaksanakan melalui sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta oleh Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara Republik Indonesia, sebagai kekuatan utama, dan rakyat sebagai kekuatan pendukung”
“TNI diberikan mandat oleh konstitusi untuk menjadi lapis terdepan dalam usaha pertahanan dan keamanan negara. Sebab itu, saya mengingatkan agar Letjen Dudung berbicara sesuai dengan kapasitasnya.” pungkasnya pada hari Jumat, (17/9/2021).