JAKARTA, Panjimas – Sebuah fenomena yang tidak lazim dan perlakuan yang sangat berbeda terjadi saat penangkapan penista Islam, M Kece yang ditangkap dan digiring polisi tanpa diborgol. Dengan santainya Kece pun berucap : “Semoga bangsa Indonesia sadar,” tidak jelas maksud dari kata-katanya tersebut.
Terlihat dari beberapa foto-foto yang beredar di media kalau Kece hanya digiring oleh beberapa orang polisi. Tangan seorang polisi hanya memegang lengannya. Seperti seseorang yang sedang diantar. Tidak tampak gesture seseorang yang tengah ditangkap polisi. Karena memang terlihat polisi pun tidak terlihat seperti sedang memiliki tangkapan penjahat besar.
“Ketidakadilan dipertontonkan, memang gemas dan sedih melihatnya,” ujar Ustadz Abu Deedat Syihab ketua LDK MUI Pusat ketika mengomentari foto-foto penangkapan M.Kece
Hal demikian tidak tampak pada saat Habib Rizieq Shihab (HRS) ditangkap polisi pada kasus Pelanggaran Protokol Kesehatan seperti yang dilansir dari Suara.com, Habib Rizieq langsung dibawa masuk menuju mobil tahanan. Terpantau, sang pimpinan Front Pembela Islam (FPI) tersebut mendapat pengawalan dari sejumlah aparat kepolisian.
Habib Rizieq tampak mengenakan rompi tahanan berwarna orange dan dalam kondisi tangan terborgol.
Sejumlah pendukung Habib Rizieq yang menunggu di lokasi tampak menangis karena sang Imam Besar dibawa oleh mobil tahanan.
“Takbir! Habib. Habib,” isak tangis mereka melihat Ulama panutan mereka diperlakukan seperti itu dengan tangan diborgol dan penjagaan ketat seperti penjahat besar.
Menanggapi kedua perbedaan yang terjadi antara Habib Rizieq yang tangannya diborgol karena kasus Prokes dan Penista Agama M Kece yang dibiarkan tanpa diborgol saat ditangkap membuat banyak kalangan mengomentari hal itu. Salah satunya adalah netizen yang bernama Bachrum Achmadi yang memiliki akun @bachrum_achmadi yang mengomentari kedua perbedaan tersebut.
“Beda perlakuan aparat. M Kece Penista Agama Islam tdk diborgol. Sdgnkn IBHRS pelanggar prokes diborgol,” tulis Bachrum di akun Twitternya tersebut.