JAKARTA, Panjimas – Satu lagi ulama asal Indonesia dikenal sebagai ahli hadits yang Alim dan Waro serta Zuhud itu wafat dan meninggalkan semua ilmu yang dimilikinya selama ini dan umat banyak yang ditinggalkan untuk selamanya.
Ulama ahli hadits Dr. KH Ahmad Luthfi Fathullah, MA (57 tahun) wafat di RSUD Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Ahad, 11 Juli 2021 pukul 18.22 WIB.
“Innalillahi wa innailaihi rajiun. Telah berpulang ke Rahmatullah, Guru kami Dr. KH. A. Lutfi Fathullah M.A. bin H. Fathullah Mughni bin KH. Abdul Mughni, di RSUD Pasar Minggu, ba’da Maghrib , Ahad, 11 Juli 2021/2 Dzulhijjah 1442H,” demikian bunyi pesan yang beredar di kalangan wartawan, Ahad malam (11/07/2021).
“Kami dari segenap keluarga besar dan Yayasan KH. Abdul Mughni, mohon doa, keikhlasan dan dibukakan pintu maaf yang sebesar-besarnya. Semoga amal ibadahnya diterima oleh Allah SWT,” bunyi pesan itu selanjutnya.
Sebelum menjabat sebagai Ketua Baznas (Bazis) DKI Jakarta di era Gubernur Anies Baswedan, Kiai Luthfi dikenal sebagai pendiri Pusat Kajian Hadits (PKH) sejak 2008 silam.
Kiai Luthfi adalah salah satu cucu ulama besar Betawi, Guru Mughni Kuningan yang masyhur di era akhir 1800 dan awal 1900-an.
Menurut cerita, pada era tersebut terdapat tiga tokoh ulama Betawi, yaitu Guru Marzuki, Guru Mansur, dan Guru Mughni. Ketiga tokoh ini tersebar di daerah Jakarta. Guru Mughni berdakwah di daerah Kuningan, Jakarta Selatan.
Kiai Lutfi lahir di Kuningan, Jakarta Selatan pada 25 Maret 1964 dan menikah dengan Jehan Azhari. Ia dikaruniai tiga orang anak yaitu Hanin Fathullah, Muhammad Hadi Fathullah, dan Rahaf Fathullah.
Luthfi kecil mengenyam pendidikan dasar di SDN 01 Kuningan Timur Jakarta. Setelah lulus melanjutkan Pendidikan di Pondok Modern Gontor Ponorogo. Usai dari Gontor ia melanjutkan studinya di Damascus University (S1) pada konsentrasi Ushul Fiqh, Jordan University (S2) pada konsentrasi Hadits dan University Kebangsaan Malaysia (S3) pada konsentrasi yang sama.
Beberapa karya tulisnya yang sudah diterbitkan diantaranya: Hadis-Hadis Keutamaan Al-Qur’an, Rumus-rumus Hadis & Rijal al-Hadits, Hadits-hadits Lemah & Palsu dalam Kitab Durratun Nashihin, Fiqh Khitan Perempuan, 40 Hadis Keutamaan Dzikir & Berdzikir, Fiqh Nakerwan Hongkong, Menguak Kesesatan Aliran Ahmadiyah dan lain-lain.