JAKARTA, Panjimas – Sungguh keterlaluan dan tidak memiliki adab seseorang yang menghina dan berani mengatakan seorang ulama panutan umat dengan sebutan yang tidak pantas dan merendahkan. Hal itulah yang dilakukan oleh seorang Budiman Sudjatmiko (politisi) yang mengatakan Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), Buya Anwar Abbas sebagai seorang yang bebal.
Dalam akunnya di Twitter @budimandjatmiko memberikan tanggapannya terhadap komentar Waketum MUI yang juga Ketua PP Muhammadiyah, Anwar Abbas sebagai seorang yang bebal.
“Tuips, jika kamu berdo’a anak2mu jadi sejenius Einstein semua, mungkin tak semudah itu dikabulkan. Tapi jika kalian berdo’a spy anak2mu tak ada yg sebebal orang ini, Tuhan Insya Allah mengabulkan Krn Tuhan Maha Pengasih & Maha Penyayang,” komentar Budiman Sudjatmiko pada (1/7/2021) di akun Twitter pribadinya itu.
Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di Jawa dan Bali menjadi kebijakan yang diputuskan oleh pemerintah pusat sebagai upaya penanganan penyebaran Covid-19.
Wakil Ketua MUI, Anwar Abbas menyayangkan salah satu kebijakan PPKM Darurat tersebut yakni menutup sejumlah rumah ibadah. Dia bahkan menyebut jika rumah ibadah ditutup maka bangsa ini bisa dimarahi Tuhan.
Menurut ulama yang jadi panutan di PP Muhammadiyah tersebut dalam pemberlakuan kebijakan itu kalau kantor tidak ditutup, dirinya juga mengatakan ya masjid juga jangan ditutup.
“Kalau kantor ditutup, ya akan menimbulkan masalah, namun apabila masjid ditutup, maka bangsa ini bisa dimarahi Tuhan,” tutur Ketua PP Muhammadiyah tersebut.
Lebih lanjut Anwar Abbas mengatakan setiap pengurus masjid di daerah yang masuk dalam zona merah, dapat menginisiasi kebijakan untuk menaati protokol kesehatan yang ketat kepada jemaahnya.
Salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah seperti menggunakan masker berlapis, menerapkan pembatasan jemaah hanya 25 persen yang boleh hadir, serta melakukan jaga jarak dengan batas 4 meter dari setiap jemaah.