JAKARTA, Panjimas – Kembali kabar duka menyelimuti umat Islam atas kepergian salah satu pejuang dakwah dan seorang Da’i yang dikenal sebagai salah satu mantan Ketua Umum Dewan Dakwah Islam Indonesia (DDII).
Innalillahi wa innailaihi rajiun. Kabar duka datang dari keluarga besar Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia (DDII). Ketua Umum DDII Periode 2015-2020 Ustaz Drs. H. Mohammad Siddik, MA, wafat.
Ustaz Mohammad Siddik yang sejak beberapa waktu lalu dirawat di rumah Sakit dan wafat pada Selasa, 29 Juni 2021 pukul 16.45 WIB.
Menurut informasi, jenazah Ustaz Siddik akan dimakamkam pada Selasa malam.
Seperti yang dilansir oleh Suara Islam, sampai wafatnya, Ustaz Siddik masih menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Pembina DDII Periode 2020-2025.
Perjalanan Mohammad Siddik di Dewan Da’wah sangatlah panjang. Ia mengaku diajak bergabung secara langsung oleh pendiri Dewan Da’wah yang juga mantan Perdana Menteri RI, Allahuyarham Mohammad Natsir pada 1967 saat tamat kuliah. Ia menjadi staf Dewan Da’wah sejak Juni 1968 dan berkantor di Jalan Blora, Jakarta Pusat.
Mohammad Siddik pernah dikirim ke New York untuk menghadiri kongres pemuda sedunia yang digelar PBB. Selama menjalani tugas luar negeri, pria yang hobi main tenis meja ini aktif mengirimkan informasi kepada Ketua Dewan Da’wah mengenai misi diakonia Kristenisasi di berbagai negeri di seluruh dunia termasuk Indonesia.
Selama bertugas di UNICEF (PBB) di New York dan Kathmandu-Nepal, Ustaz Siddik tercatat pernah menjelajahi lebih dari 90 negara. Pria kelahiran 15 Januari 1942 ini pun menguasai bahasa Inggris, Prancis, Arab, dan Urdhu.
Selain itu, selama 17 tahun ia bekerja di Islamic Develpoment Bank (IDB) berkantor di Jeddah, Arab Saudi. Dalam masa itu, empat tahun terakhirnya menjabat sebagai Direktur Regional IDB untuk Asia Pasifik berkedudukan di Kuala Lumpur, Malaysia.
Sekembalinya dari tugas luar negeri pada 2002, Ustaz Siddik membantu mengurus Laznas Dewan Da’wah.
Pada periode 2005 hingga 2010, ia ditunjuk sebagai Ketua Pengawas. Kemudian pada 2010 hingga 2015, Ustaz Siddik mendapat tugas sebagai anggota Pembina dan Anggota Badan Pekerja Pembina. Selanjutnya, pendiri World Assembly of Moslem Youth (WAMY) di Riyadh itu dipercaya menjadi Ketua Umum DDII.
Dalam aktivitas dakwah dan ormas islam, Ustaz Siddik didapuk menjadi Ketua Presidium Majelis Ormas Islam (MOI).
MOI merupakan forum silaturahim ormas Islam yang terdiri dari DDII, PUI, Wahdah Islamiyah, Mathla’ul Anwar, Al Washliyah, Al Irsyad Al Islamiyah, Al Ittihadiyah, Hidayatullah, Ikatan Dai Indonesia, Persatuan Islam, dan Syarikat Islam.
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ، وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ، وَوَسِّعْ مَدْخَلَهُ، وَاغْسِلْهُ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ، وَنَقِّهِ مِنَ الْخَطَايَا كَمَا نَقَّيْتَ الثَّوْبَ اْلأَبْيَضَ مِنَ الدَّنَسِ، وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ، وَأَهْلاً خَيْرًا مِنْ أَهْلِهِ، وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ، وَأَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ، وَأَعِذْهُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَعَذَابِ النَّارِ