JAKARTA (Panjimas.com) – Otoritas penerbangan Saudi baru saja memberikan izin masuk untuk 11 negara, yaitu: Uni Emirat Arab, Amerika Serikat, Italia, Inggris, Irlandia, Jepang, Jerman, Perancis, Portugal, Swedia, dan Swis. Termasuk negara tetangga se-Asean Malaysia.
Menag Yaqut Cholil Qoumas mengaku belum memahami kenapa Indonesia belum mendapat izin masuk. Menag belum tahu kriteria yang digunakan Saudi. Menurutnya penanganan Covid menjadi isu penting dan menyebut penanganan Covid di Indonesia teramsuk relatif bagus.
“Saya belum tahu kenapa warga Indonesia masih belum diizinkan masuk ke Saudi,” kata Gus Yaqut di Jakarta, seperti dilansir situs resmi kemenag yang dikutip Panjimas.com, Kamis (3/6/2021).
Menurut Gus Yaqut sapaan akrabnya, menjelaskan bahwa jumlah kasus Covid-19 di Indonesia masih lebih rendah dibanding sejumlah negara yang diizinkan masuk. Amerika Serikat bahkan menjadi negara dengan kasus tertinggi di dunia.
“Kalau diurutkan, USA tertinggi jumlah kasus Covid-19 di dunia. Perancis di urutan 8, Italia urutan 9, Jerman urutan 17, sementara Indonesia di urutan 19 jumlah kasus Covidnya, jadi saya belum tahu kriteria yang digunakan Saudi,” katanya.
Sisi lain, negara tetangga yaitu Malaysia justru mendapatkan perlakuan berbeda dari Pemerintah Arab Saudi. Malaysia mendapatkan tambahan kuota resmi haji sejumlah 10.000 . Hal itu dikemukakan oleh Perdana Menteri Tan Sri Muhyidin Yassin pada Rabu, (10/3/2021) lalu, seperti dilansir antaranews.com.
‘Kita sudah dapat keputusan baik persetujuan apabila keadaan (COVID-19) pulih sepenuhnya, kuota haji ditambah 10.000 dari jumlah yang ada,” katanya.
Saat ini kuota resmi haji bagi jama’ah Malaysia sejak 2020 adalah 31.600. Angka itu meningkat dibanding kuota tahun sebelumnya 30.200 jama’ah. Berdasarkan ketetapan yang dibuat oleh Organisasi Kerjasama Islam (OIC), kuota jama’ah haji bagi sebuah negara adalah 0,1 persen dari jumlah penduduknya.