JAKARTA, Panjimas – Terkait pertanyaan dalam Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) yang disuruh memilih Al Qur’an atau Pancasila yang dilakukan oleh Lembaga KPK kepada peserta tes yang juga merupakan karyawan lembaga anti rusuah tersebut menimbulkan polemik dimasyarakat. Termasuk Majelis Ulama Indonesia (MUI) turut menanggapi dan memberikan pernyataannya kepada media.
“Kita tentu saja sangat menyesalkan adanya materi tes wawasan kebangsaan yang tidak relevan seperti itu,” ujar KH Jeje Zainuddin selaku Ketua MUI kepada Panjimas pada (2/6/2021).
Dirinya pun mengatakan pertanyaan yang mempertentangkan pilihan Al Qur’an atau Pancasila Jelas tendensius dan mendeskriditkan Islam.
“Pertanyaan itu mengindikasikan pembuat pertanyaan test tersebut berpaham bahwa Pancasila itu adalah bertentangan dengan Quran, dan Quran itu adalah musuh Pancasila. Paham yang seperti ini hanya mungkin ada pada orang yang berpaham komunis atau yang tidak mengerti bahwa kandungan Pancasila terdapat dalam nilai nilai Al Quran,” ujarnya
Lebih lanjut dirinya juga mengatakan bahwa tidak ada sila dalam Pancasila yang bertolak belakang dengan Qur’an hingga harus dipilih salah satunya.
Pertanyaan TWK kembali disorot publik setelah mantan juru bicara KPK, Febri Diansyah mengatakan bahwa salah satu pertanyaan dari TWK yang diajukan kepada pegawainya dalam test tersebut adalah diharuskan memilih Al Qur’an atau Pancasila.
“Pilih yang mana, Al Qur’an atau Pancasila mengingatkan saya pada pertanyaan tes wawasan kebangsaan KPK,” tulis Febri melalui akun Twitternya @febridiansyah pada (1/6/2021).
Lalu Febri menceritakan bahwa salah satu pegawai itu memilih Al Qur’an dan Pancasila dalam konteks yang berbeda.