SURAKARTA (Panjimas.com) – Tiga lembaga kemanusiaan yang saat ini terus membela dan memperjuangkan bangsa Palestina diantaranya Sahabat Al-Aqsha, KISPA, Mer-C menerima bantuan donasi untuk Palestina dari Dewan Syari’ah Kota Surakarta. Penyerahan secara simbolis dilakukan di Kantor Sekretariat DSKS di Pajang, Laweyan, Surakarta, Selasa (25/5/2021).
Pada acara penyerahan tersebut dilaksanakan secara online yang ditayangkan langsung maupun secara offline yang dihadiri oleh perwakilan pengurus dan beberapa awak media.
Dijelaskan Ustadz Abdullah Khoir selaku Sekjend DSKS menyatakan bahwa sebelumnya pihaknya telah melakukan penggalangan dana selama enam hari pada tanggal 19 sampai dengan 24 Mei.
Penggalangan dana dilakukan melalui broadcast medsos dengan menampilkan 3 rekening lembaga tersebut dan menggelar acara malam munajat peduli Palestina pada hari Jum’at (21/5/2021) lalu secara online yang diikuti oleh sekitar 60 Masjid di berbagai kota di Indonesia dan diikuti secara live streaming 11 ribu viewer.
Pada malam munajat tersebut hingga tanggal 24 Mei, penggalangan dana memperoleh total senilai Rp. 289.599.000.
Donasi tersebut diserahkan kepada Mer-C senilai Rp. 60.034.00, Sahabat Al-Aqsha senilai Rp.66.625.000, kemudian KISPA senilai Rp. 162.940.000. Namun Ustadz Abdullah Khoir mengatakan bahwa nilai donasi tersebut tidak seberapa dibandingkan kerusakan yang ditimbulkan oleh kebiadaban Zionis Israel.
“Selama Al-Aqsha dalam genggaman Zionis Israel dan Palestina masih terjajah, maka selama itu pula kaum muslimin berjuang untuk membebaskannya dengan seluruh kemampuan yang dimilikinya,” tuturnya.
Salah satu perwakilan dari Sahabat Al-Aqsha menjelaskan tentang donasi yang disalurkan melalui lembaganya yang bekerjasama dengan perhimpunan ulama Palestina sejak tahun 2007 tersebut, salah satunya menyantuni 50 US Dollar per anak setiap bulannya. Namun pada Covid-19, kendala ekonomi termasuk di Indonesia, santunan diturunkan menjadi 25 US Dollar per anak setiap bulannya.
“InsyaAllah semoga setiap rupiah yang diikhlaskan oleh rakyat Indonesia, Allah jadikan wasilah untuk tersambungnya persaudaraan, harumnya nama bangsa Indonesia, menurunkan keberkahan bagi seluruh rakyat Indonesia dan menjadi sebab turunnya pertolongan dan kemenangan Allah,” tuturnya.
Dokter Panji selaku perwakilan dari Mer-C menjelaskan laporannya bahwa sekitar 1.900 orang lebih mengalami luka-luka, 500 diantaranya dirawat di rumah sakit Indonesia di Gaza. Ia menyatakan bahwa Keberadaan rumah sakit Indonesia menjadi faktor yang sangat penting di tengah keterbatasan fasilitas kesehatan di Palestina sendiri.
Tak hanya membantu korban konflik atau perang di Timur Tengah, rumah sakit Indonesia di Gaza juga memiliki peran besar dalam penanganan pandemi Covid-19 bagi rakyat Palestina. Yang memprihatinkan, laboratorium rumah sakit mengalami permasalahan akibat adanya pembatasan obat dan vaksin di jalur Gaza oleh zionis Israel.
“Selain menangani korban konflik dan pengembangan rumah sakit Indonesia di Gaza, kami juga rutin mengirim tim-tim, baik itu tim konstruksi untuk rumah sakit maupun tim medis. Dalam waktu dekat, kami akan mengirim tim bantuan medis, terutama tim bedah, terdiri dokter spesialis ortopedi, bedah, anestesi, perawat bedah dan dokter umum,” pungkasnya.
Besar kemungkinan penggalangan dana akan terus dilakukan, mengingat terus terjadinya serangan yang dilakukan Zionis Israel terhadap Palestina sehingga terus menimbulkan korban jiwa dan kerusakan materil.