SUKOHARJO (Panjimas.com) – Do’a dan penggalangan dana untuk Palestina bersama KISPA atau Komite Indonesia untuk Solidaritas Palestina di Masjid Raya Iska, Mayang, Gatak, Sukoharjo, Ahad (23/5/2021), mengalami sedikit hambatan dengan adanya penyekatan oleh aparat gabungan di sejumlah titik.
Aparat juga menyiapkan mobil untuk mengambil sampling PCR atau Polymerase Chain Reaction. PCR sendiri merupakan jenis pemeriksaan untuk mendeteksi pola genetik (DNA dan RNA) dari suatu sel, kuman, atau virus, termasuk virus Corona (SARS-CoV-2).
Kasum Musyafa atau yang seringkali disapa abah Kasum selaku pembina KISPA merasa kecewa atas tindakan pengamanan yang dilakukan aparat. Oleh karena itu, Ia menyodorkan kota infaq peduli Palestina kepada para aparat yang saat itu bertugas.
“Perlu kami sampaikan ucapan terimakasih yang pertama kepada aparat penegak hukum yang telah mengamankan kegiatan pada pagi ini, betul-betul diamankan sehingga jama’ah saya tidak berani datang. Karena telah diamankan sampai datang saja dicegat,” tuturnya.
Abah Kasum mentargetkan infaq atau donasi yang masuk sekitar 150 juta, namun ternyata jumlah yang hadir tidak sebanyak yang diharapkan. oleh karena itu, Ia akan mengedarkan kotak infaq kepada para aparat untuk ikut peduli dengan penderitaan rakyat Palestina.
“Betul nanti saya akan mubeng (muter) sendiri kepada Bapak-Bapak Polisi,”tuturnya.
“Jadi saya akan mubeng sendiri dengan Bapak-Bapak Polisi, mengetuk hati mereka beliau-beliau untuk menginfakkan sebagian gajinya seperti yang saudara-saudara pada hari ini akan menginfakkan,” katanya.
Acara ini cukup sukses, para hadirin mentaati protokol kesehatan sesuai arahan petugas Covid-19 Sukoharjo. Sedangkan penggalangan dana yang dilaksanakan, mendapatkan donasi sebesar 51.078.000, satu keping dirham, 100 ringgit dan 1 real.