JAKARTA, Panjimas – Serangan besar-besaran Israel ke jalur Gaza, Palestina yang menewaskan banyak orang termasuk kaum perempuan dan anak-anak, mendapat kecaman di berbagai belahan masyarakat dunia, tak terkecuali yang ada di Indonesia.
Koordinator Forum Rakyat yang juga tokoh Tionghoa, Lieus Sungkharisma, bahkan dengan tegas meminta pemerintah Indonesia menutup semua peluang bagi hubungan diplomatik dengan negara zionis itu.
“Ini bukan hanya kehendak saya, tapi merupakan kehendak sejarah yang pernah dikatakan Presiden Soekarno tahun 1962,” kata Lieus pada Selasa, (18/5/2021).
Bung Karno, kata Lieus, pernah menyebut; “Selama kemerdekaan bangsa Palestina belum diserahkan kepada orang-orang Palestina, maka selama itulah bangsa Indonesia tetap berdiri menantang penjajahan Israel terhadap Palestina,” ujarnya.
Pernyataan Bung Karno itu, jelas sekali menurut Lieus Sungkharisma, adalah kehendak sejarah yang merupakan tekad dari bangsa Indonesia. “Oleh karena itu, pemerintah Indonesia saat ini, apapun alasannya, jangan pernah melupakan kehendak dan catatan sejarah itu, tegas Lieus.
Sikap Israel yang terus melakukan agresi terhadap bangsa Palestina, menurut Lieus, tidak bisa lagi disikapi dengan mendikotomi bahwa perang yang terjadi adalah disebabkan masalah agama. Ini juga adalah bagian dari masalah kemanusiaan.
“Tidak hanya soal agama, tetapi perang di Palestina adalah juga soal masalah penjajahan dan pembantaian kemanusiaan. Dan bangsa Indonesia, sesuai dengan UUD 1945 Pancasila, menolak setiap penjajahan di muka bumi dan mengutamakan perikemanusiaan,” katanya lagi.
Lieus juga mengecam sebagian kecil orang Indonesia yang membela agresi Israel terhadap Palestina. “Saya menilai mereka yang membela agresi Israel ke Palestina itu tidak paham sejarah saja. Untuk mengingatkan saja, Indonesia itu punya utang jasa pada bangsa Palestina karena merekalah salah satu negara yang pertama mengakui kemerdekaan Indonesia,” ujar Lieus.
Lieus juga meminta pemerintah Indonesia untuk mengambil langkah tegas dan berkoordinasi dengan negara-negara OKI di Timur Tengah terkait agresi Israel terhadap Palestina yang terjadi saat ini.
Lieus meminta Presiden Jokowi mengambil sikap lebih tegas terhadap pembantaian Israel pada bangsa Palestina yang terjadi saat ini. “Kita tidak bisa lagi sekedar mengutuk, mengecam. Harus ada tindakan lebih tegas terhadap Israel, termasuk misalnya dengan memboikot aset-aset perusahaan milik orang yahudi yang ada di negeri ini,” ujar Lieus.
Sebagai pemimpin negara muslim terbesar di dunia, kata Lieus, Presiden Jokowi harus lebih proaktif dengan mendesak negara-negara anggota OKI, Dewan Keamanan PBB serta masyarakat dunia untuk menyelamatkan bangsa Palestina dari pembantaian Israel.
“Saya yakin, jika Presiden Jokowi melakukan hal itu, maka seluruh rakyat Indonesia pasti akan mendukung dan bersatu padu di belakang Presiden. Sebab isu Palestina adalah sesuatu yang sangat sensitif bagi umat Islam di Indonesia,” kata Lieus.
“Dan terakhir sebagai warga negara Indonesia yang baik, saya akan mendukung segala upaya apapun yang dilakukan oleh Pemerintah Indonesia untuk memperjuangkan hak-hak Kemerdekaan rakyat Palestina,” tegasnya.