JAKARTA, Panjimas – Israel yang saat ini melakukan penjajahan terhadap tanah air rakyat Palestina rupanya sejak dulu memang tidak mendapat tempat di hati rakyat Indonesia. Bahkan banyak fakta sejarah dari zaman Presiden Soekarno berbagai penolakan Indonesia ketika berkaitan dengan Israel.
Berikut ini fakta sejarah penolakan bangsa Indonesia di zaman Soekarno terhadap kehadiran Israel di berbagai kegiatan dan event acara-acara internasional yang dihadiri Indonesia dan Israel saat itu.
Presiden Israel Chaim Weizmann dan Perdana Menteri David Ben Gurion mengirimkan telegram ucapan “Selamat” kepada Presiden Ir. Sukarno, namun tidak ada balasan dari Bung Karno sampai saat ini.
Tidak kenal lelah, Israel kali ini kembali mengirim telegram yang menyatakan penuh dukungan atas kemerdekaan Indonesia pada bulan Januari 1950 oleh Menlu Israel Moshe Sharett kepada Wakil Presiden Moh. Hatta. Lantas Bung Hatta hanya mengucapkan kata “Terima Kasih” saja tanpa menawarkan timbal-balik hubungan diplomatik.
Merasa bertepuk sebelah tangan, Menlu Sharett menawarkan pengiriman misi muhibah ke Indonesia. Kemudian Bung Hatta membalas telegram tersebut pada bulan Mei 1950, yang menyatakan “Misi tersebut ditunda sampai waktu yang tidak ditentukan”.
Pada April 1955, Presiden Ir. Sukarno menggelar Konferensi Asia Afrika di Bandung, Jawa Barat yang dihadiri seluruh peserta negara-negara Asia Afrika tanpa kehadiran Israel. Karena Indonesia dan Pakistan saat itu menentang keras kehadiran Israel di KAA.
Di bidang olahraga, pada tahun 1958 Indonesia lolos zona Asia dan harus melawan tim Israel, FIFA menyarankan pertandingan diadakan di Jakarta maupun Tel Aviv dan Indonesia pun menolak, yang berimbas tim nasional tidak lolos Piala Dunia saat itu. Asian Games tahun 1962 di Jakarta, Presiden Ir. Sukarno menentang keras keikut sertaan Israel dan Taiwan.
Sikap anti-Israel pemerintah Indonesia saat itu semata-mata didasari anti Imprealisme/penjajahan di dunia. Karena bangsa Indonesia juga merasakan penderitaan penjajahan ratusan tahun oleh Kolonialisme, semasa pemerintahan Sukarno pula Indonesia aktif mendukung perjuangan kemerdekaan di berbagai penjuru dunia dengan bantuan dana dan lain sebagainya
Rakyat Indonesia juga aktif mendukung kemerdekaan Palestina dan bangsa-bangsa lain seperti Aljazair dan Afrika Selatan. Hingga saat ini hubungan diplomatik antara Indonesia-Israel pun tak terwujud.