BOYOLALI (Panjimas.com) – Rombongan umat Islam dari Solo mendatangi Dusun Ngablak, Desa Jlarem, Kecamatan Gladaksari, Kabupaten Boyolali, Rabu (5/5/2021) kemarin dalam rangka melaksanakan pembangunan masjid yang pertama kali di desa itu.
Disini selama puluhan tahun kering dari syi’ar Islami, yang ada justru kegiatan misionaris yang agresif memurtadkan umat Islam di desa tersebut.
Di lokasi yang akan dibangun masjid tersebut, hanya berjarak 30 meter berdiri sebuah gereja yang aktif melakukan kegiatan penginjilan ke masyarakat.
Jarak masjid terdekat dari desa ini adalah 300 meter, dan itu dirasa cukup jauh bagi warga yang masih Muslim dan akan beribadah. Sedangkan di desa ini hanya ada gereja saja. Hal inilah yang dianggap sebagai salah satu faktor banyak warga yang berpindah agama atau murtad.
“Masyarakat sangat mengharapkan dan menginginkan adanya masjid sebagai syi’ar dakwah,” kata Hasto, koordinator pembangunan masjid yang datang dari kota Solo.
Secara ekonomi, masyarakat di desa ini tergolong menengah ke bawah sehingga hal ini yang mendasari rombongan tersebut untuk melakukan pembangunan masjid. Bermodal semangat dan berharap kepada donatur, Hasto mengatakan bahwa dalam pembangunan masjid tersebut masih membutuhkan dana kurang lebih 270 juta.
“Harapannya setelah masjid ini terwujud, kita akan isi dengan pembinaan dakwah untuk masyarakat sehingga masyarakat yang sangat awam pemahaman agamanya dan polos pengetahuannya tidak dimanfaatkan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab untuk kepentingan agama, kepentingan kelompok dan kepentingan politik, jadi tugas kita untuk menyadarkan masyarakat secara keseluruhan,” terangnya.
Selain itu, Hasto mengungkapkan impian besarnya akan mengajak masyarakat yang sudah beralih agama untuk kembali kepada Islam.
Kamto yang merupakan warga asli Dusun Ngablak, Desa Jlarem dan anak dari Pewakaf tanah yang akan dibangun masjid tersebut mengucapkan terimakasih atas perhatian umat Islam yang akan membantu berdirinya masjid pertama di desa itu.
Meskipun banyak yang murtad namun Kamto juga mengatakan bahwa sebagian warga juga ada yang menjadi mu’alaf.
“Saya berharap sekali dukungan moral, material untuk pembangunan masjid segera terealisasi agar kami disini umat Islam beribadah dengan tenang,” ungkapnya.