JAKARTA, Panjimas – Berkaitan seseorang yang bernama Gus Miftah yang melakukan orasi dan baca puisi di dalam Gereja Bethel Indonesia pada berapa waktu lalu mendapat kecaman dan kritikan banyak orang. Salah satunya datang dari Ustadz Adi Hidayat (UAH) yang juga turut memberikan pendapatnya.
Dalam salah satu kitab yang ditulis oleh tokoh pendiri Nahdlatul Ulama (NU) KH Hasyim Asy’ari pernah membahas soal ini. Diantara sekitar 19 buah kitab tulisan Mbah Hasyim ada yang berkaitan dengan hukum kaum muslim masuk ke dalam Gereja. Pada kitab beliau yang kedua, KH Hasyim menulis : Risalah Ahlussunah Waljamah.
“Di kitab beliau itu pada halaman ke 9 judulnya Fasbun. Yakni pasal yang menerangkan munculnya Bid’ah di tanah Jawa. Adapun Bid’ah yang dimaksud bukan Bid’ah Fiqih, tapi Bid’ah Aqidah, yaitu Aliran Sesat,” ujar Ustad Adi Hidayat pada akun yutub “Ustadz Lover”.
Lebih lanjut Ustad Adi menjelaskan kalo KH Hasyim Asy’ari itu menyampaikan bahwa penduduk Jawa adalah pengikut Ahlussunah Wal Jamaah. Tetapi kemudian masuk aliran baru yang salah satunya adalah Syiah Rafidah.
“KH Hasyim menjelaskan di kitab itu, entah darimana datangnya penyimpangan-penyimpangan yang ada dan kemudian merubah keadaan ahlussunah saat itu. Diantara penyimpangan yang ada datangnya dari Rafidah atau Syiah. Itu adalah aliran menyimpang dan dulu gak ada Syi’ah,” tandas Ustadz Adi Hidayat pada (3/4/2021).
KH Hasyim Asy’ari juga berwasiat dalam Risalah Ahlus Sunnah Wal Jamaah hal 14 : “Dipastikan Kafir nya orang yang berpendapat bahwa semua umat itu telah kufur dan semua sahabat Nabi juga telah kufur.
Demikian juga Kafirnya pelaku perbuatan yang tidak keluar kecuali dari orang kafir. Seperti diantaranya : Sujud ke Salib atau Api, atau berjalan (masuk) ke dalam Gereja bersama aktivisnya dan serta meniru gaya selendang mereka, dsb.