JAKARTA, Panjimas – Rupanya beberapa waktu lalu sebelum ditangkap ada pernyataan Munarman mengenai siapa sebenarnya Paul Zhang yang melakukan penistaan agama itu. Kemudian setelah itu dirinya ditangkap untuk dugaan kasus terorisme oleh Densus 88
Saat itu Munarman menduga kalau Paul Zhang adalah agen dari Partai Komunis China (PKC) yang memang dihadirkan untuk satu tujuan memecah bela persatuan umat Islam dan seluruh penganut agama lainnya. Hal itu disampaikan oleh dirinya bukan tanpa alasan dan bukan juga tidak berdasar.
Mantan sekretaris umum Front Pembela Islam (FPI) itu mengatakan karena dirinya kerap memperhatikan apa yang dilakukan oleh Paul Zhang di setiap pernyataannya bukan hanya anti Islam tetapi sering terlihat anti-agama. Dengan demikian maka sifat yang seperti itu adalah mendekat prinsip Komunis.
“Kita perlu teliti lagi dan selidiki secara serius. Mungkin dia masuk sebagai agen proxy Partai Komunis China yang sekarang kuat hegemoni dan pengaruhnya sebagai bentuk eksistensi Komunis China di negeri ini,” ujar Munarman pada (22/4/2021).
Lebih lanjut dirinya mengatakan kalau ia menduga munculnya Paul Zhang itu memang sudah direncanakan dan dikonsep. Salah satu bagian dari proxy war tahap awal atau “Tes The Water”. Masih ada hubungannya juga kemunculan Paul Zhang ada hubungannya dengan tokoh Hasyim Asy’ari yang menjadi pendiri NU yang tidak dimasukkan sebagai tokoh sejarah bangsa ini dalam Kamus Sejarah Indonesia terbitan Kemendikbud.
“Strategi yang digunakan Paul seperti mirip masa jelang komunisme melakukan kudeta di G30S PKI. Awalnya Masyumi dibubarkan. Lalu HMI diserang baik langsung ataupun dengan demonstrasi minta dibubarkan,” kata Munarman lagi.
Nanti kalau PKI sudah kuat menurut Munarman ia akan menyerang pondok pesantren dan para ulama. Kemudian langsung berhadapan dengan para warga NU yang ada di kampung-kampung.
“Sekarang sudah terbukti, si Paul Zhang sudah mulai menyerang para tokoh-tokoh NU seperti Asyim Asy’ari dan yang lainnya,” tandasnya