NEW DELHI(Panjimas.com) – Muslim di India mengubah masjid, tempat kajian menjadi pusat pertolongan Covid ketika kasus melonjak.
India saat ini menjadi pusat perhatian dunia karena kasus Covid-19 yang melonjak drastis menjadi 400.000 kasus per hari.
Di tengah kekisruhan penanganan pasien covid tersebut, Muslim di beberapa bagian India merubah masjid dan madrasah menjadi fasilitas darurat untuk perawatan Covid-19, karena sistem perawatan kesehatan di negara ini sedang kewalahan dengan kasus yang melonjak.
Dengan tingginya lonjakan pasien Covid beberapa hari terakhir, menyebabkan rumah sakit kekurangan tempat tidur pasien, oksigen dan obat-obatan penting.
Tetapi di tengan kekacauan tersebut, organisasi Muslim maju membantu orang-orang yang berjuang melawan infeksi Covid di bulan Ramadhan ini.
Di negara bagian Gujarat Barat, Madrasah Darul Ulum atau sekolah Islam di kota Vadodara menjadikan sekolahnya sebagai temat perawatan pasien Covid yang terdiri dari tempat tidur pasien yang dilengkapi oksigen dan bangsal isolasi.
“Kasusnya meningkat dengan cepat dan permintaan tempat tidur rumah sakit sangat tinggi. Kami memutuskan untuk membuka sekolah kami, karena kami ingin membantu orang-orang,” kata kepala sekolah Mufti Arif Abbas kepada Anadolu Agency.
“Fasilitas perawatan ini telah berjalan sejak minggu lalu, dan kami telah mampu memberikan perawatan kepada banyak orang,” tambahnya.
Sebagian masjid di Vadodara juga telah diubah menjadi fasilitas perawatan Covid.
“Kami telah menyewa dokter untuk mengelola 50 tempat tidur pasien,” kata Irfan Sheikh, salah satu anggota komite Masjid Jahangirpura kepada Anadolu Agency.
Di ibu kota New Delhi, dimana rumah sakit mengalami kekurangan oksigen, banyak ulama mengumumkan bahwa mereka mendirikan pusat isolasi untuk pasien.
Selain menyedikan rumah sakit darurat dan pusat isolasi, kelompok Muslim Indina juga telah membuka nomor telepon bantuan untuk memberikan petunjuk tentang tidur dan persediaan oksigen.
“Kami telah memulai satuan bantuan seminggu yang lalu. Sebuah kantir di New Delhu dengan 30 pekerja telah bekerja sepanjang waktu untuk membantu pasien Covid,” kata Musab Qazi, juru bicara Organisasi Mahasiswa Islam India, yang merupakan sayap mahasiswa organisasi sosial keagamaan Jamaat e Islami, seperti dikutip Anadolu Agency.
Sementara itu pemerintah India pada hari Jumat mengatakan telah mulai mengimpor obat Remdesivir untuk mengurangi kelangkaan obat di negara tersebut. Obat tersebut digunakan untuk pengobatan virus corona dan sangat dicari di seluruh India.
Persatuan umat Islam India sedang digalang untuk membantu mengatasi pandemi Covid 19 di India.
“Mengingat situasi saat ini, semua orang harus segera maju. Madrasah, sekolah dan ruang perjamuan yang dimiliki umat Islam harus digunakan dalam krisi ini,” kata Maulana Umer Ahmad Ilyasi, kepala imam Organisasi Imam Seluruh India yang berbasis di New Delhi.
“Kami harus berjuang bersama, dan saat ini situasinya sangat buruk,” tambahnya.
Hingga Jum’at, kasus Covid 19 di negara ini telah melampaui 18,7 juta kasus. Sementara jumlah kematian mencapai 208.330 dan masih bertambah.
Para ahli telah memperingatkan lebih banyak kasus secara signifikan dalam beberapa pekan mendatang.