JAKARTA, Panjimas – Setelah berbagai pengamat, penasihat hukum dan para tokoh-tokoh bersuara mengecam tindakan penangkapan Munarman oleh Densus 88, kini suara kecaman dan keprihatinan datang dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Adalah KH Muhyiddin Junaidi yang menjadi Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang memberikan komentarnya dan disampaikan secara tertulis kepada redaksi Panjimas pada Rabu, (28/4/2021).
“Jelas sekali penangkapan itu adalah bentuk baru dari gerakan Islam phobia yang tujuan utamanya adalah menciptakan ketakutan, kekhawatiran yang berlebihan dan anti Islam,” ujar KH Muhyiddin Junaidi.
Lebih lanjut dirinya juga menyampaikan kalau Terorisme, Radikalisme dan Extrimisme adalah produk musuh kaum
muslim yang diprakarsai oleh Amerika dan sekutunya.
“Saat ini dunia sudah menganggap isu tersebut sudah kadaluarsa. ISIS juga diakui mereka sebagai
Produk hasil rekayasa mereka untuk menciptakan konflik dan menguras sumber daya kaum muslimin,” katanya lagi
Pengurus MUI yang banyak menguasai informasi dunia Islam diberbagai penjuru dunia ini juga mengatakan setelah sekian lama Densus 88 sunyi tanpa aktivitas yang berarti. Namun kini mulai lagi unjuk gigi. Tapi katanya, masyarakat sudah tak lagi percaya dengan manuver politik tsb. Seakan musuh utama negara ini adalah terorisme saja.
“Sementara mega korupsi, penggelapan uang negara, power abuse dan malpraktek oleh para pengelola negara ini dianggap biasa saja. Begitu juga, para pimpinan separatis Papua yang jelas anti NKRI dan melakukan pembunuhan dan melanggar konstitusi negara malah dibiarkan,” pungkasnya.